PADANG – KONI Sumbar melakukan rapat evaluasi pelaksanaan Training Center (TC) PON XX Sumbar yang sudah berlangsung selama lima bulan, Senin (21/6/2020). Rapat dipimpin Ketua Umum KONI Syaiful, SH. M.Hum dihadiri oleh Waketum II, Drs Fazril Ale selaku Ketua Tim Teknis TC PON, Konsultan Fisik PON Sumbar Dr. Hj. Rina Ambar Dewanti, S.Pd, M.Pd, Sekum Irnaldi Samin, SH, Kabid Media Humas AKBP (Purn) Sareng Suprapto dan dan anggota tim teknis lainya.
Menurut Syaiful pelaksanaan TC berjalan yang sudah dimulai sejak 1 Februari lalu pada mulanya berjalan lancar, namun dihentikan pada tanggal 21-3-2020 karena dipengaruhi pandemi dan kebijakan PSBB yang berlaku di Provinsi Sumatera Barat.
“Ini sangat berdampak terhadap program latihan yang sudah di persiapkan, sehingga latihan dilanjutkan dirumahaja, secara mandiri dibawah kendali pelatih cabor masing-masing,” sebut Syaiful.
Tidak dapat dipungkiri posisi latihan para atlet menjadi berpencar-berpencar sesuai domisili, ada yang di kampung halaman atau diluar provinsi. Akhirnya juga mempengaruhi hasil capaian latih atlet TC PON menjadi kurang maksimal.
“Namun bagi atlet yang berada di Kota Padang, untuk menjaga kondisi fisiknya agar tetap pada performanya, dengan kesadaran dan semangat yang tinggi mereka tetap berlatih secara bersama di GOR H. Agus Salim dibawah pengawasan tim teknis, konsultan PON Sumbar dan Tim Kesehatan,” ujarnya.
Seterusnya KONI Sumbar dengan memperhatikan kebijakan pemerintah Sumatera Barat memasuki tatanan Normal Baru dan sesuai hasil evaluasi Tim Teknis TC PON Sumbar dipandang perlu untuk mempersiapkan atlet PON Sumbar menuju Papua dengan kesiapan yang lebih matang untuk mencapai prestasi terbaik.
“Tentu dalam latihan atlet tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19,” tegas Syaiful.
Untuk itu, sambung Syaiful, dilakukan berbagai peningkatan dengan berbagai langkah. Pertama, latihan bersama agar dilanjutkan kembali.
Kedua, test kemampuan fisik tahap kedua dilakukan bagi atlet, untuk mengetahui perkembangan fisik atlet. Ketiga, pelatih membuat laporan hasil pelaksanaan latihannya sesuai form laporan sebagai bahan evaluasi.
Selenjutnya, keempat, pemberangkatan Try-out atau Try-in dilaksanakan sesuai parameter yang sudah ditetapkan secara bersama tim teknis dengan para pelatih. Terakhir, pengadaan peralatan agar segera direalisasikan oleh tim pengadaan agar segera dapat digunakan sebagai sarana pendukung latihan. (*)