Dharmasraya, Intrust – Melalui berbagai perjuangan, petani kelapa sawit khususnya Kabupaten Dharmasraya sebagai salah satu yang memiliki perkebunan kelapa sawit terluas, sudah boleh sedikit lega. Pasalnya Presiden Jokowi sudah mencabut larangan ekspor CPO dan Minyak Goreng.
Sebelumnya, harga TBS tertinggi yang pernah dirasakan oleh petani kelapa sawit beberapa bulan terakhir, menjadi anjlok. Bukan itu saja, bahkan TBS petani sudah menumpuk mau masuk pabrik, akibat pelarangan ekspor CPO dan Minyak Goreng oleh Presiden Jokowi akibat langkanya minyak goreng dalam negeri.
Dengan kejadian beberapa pekan belakangan, kalau dilihat dari sisi ekonomi tentu banyak dampak yang akan terjadi, namun tentu harus dilihat dari dua sisi mata uang yaitu dari sisi agama.
Salah seorang anggota BAZNas Kabupaten Dharmasraya, Bidang Pengumpulan Zakat, Ridwan Syarif,S.Ag, mengingatkan kembali petani kelapa sawit untuk menunaikan zakat penghasilan setelah panen, agar tidak terjadi murka.
Pasalnya, dengan dibersihkan oleh petani penghasilan dari perkebunan kelapa sawitnya, maka murka Allah akan jauh dari manusia. “Bersihkan penghasilan dengan membayar zakat, InshaAllah rezeki akan terus bertambah,”ucap mantan Ketua Bawaslu itu
Ia yakin, para petani tidak akan miskin apabila menyerahkan zakatnya dari penghasilan penjualan TBS nya. Ke depan katanya, ia akan membuat program berkerjasama dengan RAM timbangan TBS yang sangat banyak di Kabupaten Dharmasraya ini, dimana program satu tandan TBS satu kali penimbangan akan ia buat.
“InshaAllah dalam waktu dekat akan kita buat satu TBS satu penimbangan,” tutupnya. mbk
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.