Padang, Intrust – Mantan Ketua PWI Pusat Margiono (61 tahun) meninggal dunia hari ini, Selasa (01/02/2022). Kabar duka datang pertama kali dari istri almarhum Ny. Umi Rahayu yang kemudian disebarkan wartawan senior Marah Sakti melalui group WhatsApp Warga PWI. Almarhum Margiono meninggal pukul 09.45 WIB pagi ini di RSPP Modular, Jakarta.
Seakan tak percaya kabar duka itu, Ketua DK PWI Ilham Bintang malah bertanya, “Dapat kabar dari mana?”. Mungkin karena sudah dapat kabar dari pihak keluarga, maka ucapan duka cita justru makin banyak di grup WhatsApp Warga PWI.
Ucapan duka cita dan merasakan kehilangan tokoh pers juga dirasakan hingga ke daerah. Ungkapan duka cita disampaikan dari keluarga besar PWI dari berbagai penjuru tanah air, termasuk di berbagai grup WhatsApp yang diisi wartawan PWI Sumatera Barat.
Ketua PWI Sumbar H. Heranof Firdaus mengaku sangat kehilangan sosok Margiono, yang sangat banyak membantu dan terlibat langsung ketika Sumbar ditetapkan sebagai tuan rumah Hari Pers Nasional 2018.
“Pak Margiono sosok yang gigih, bersemangat terus. Dan itu saya rasakan langsung ketika HPN 2018. Kami seringkali bersama dalam berbagai rapat dan kunjungan ke Padang waktu persiapan HPN 2018, dan Alhamdulillah termasuk HPN yang sukses,” kata Heranof Firdaus, yang didampingi Wakil Ketua PWI Eko Yance Edrie.
Margiono lahir 31 Desember 1961 di Desa Sambitan, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulung Agung. Karir jurnalistiknya dimulai dari Jawa Pos pimpinan Dahlan Iskan. Dari Jawa Pos, Margiono dipercayakan membenahi Harian Rakyat Merdeka hingga membesarkan dan menjadi Pemimpin Redaksi hingga Direktur Utama di koran harian yang disebut sebagai surat kabar politik itu.
Margiono merupakan wartawan senior yang sudah berkarier sejak zaman Orde Baru. Dia pernah menampilkan cover Presiden Soeharto berpakaian raja dalam kartu king di majalah D&R. Cover ini membuat heboh masa itu. Aksi berani ini berakibat majalah tersebut kehilangan SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers).
Margiono terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 2008-2013 bulan Juli di Banda Aceh. Kemudian secara aklamasi terpilih kembali dalam Kongres ke-23 PWI di Banjarmasin untuk masa jabatan periode 2013-2018.
Bagi Margiono, selama memimpin PWI fokus pada pendidikan dan pelatihan jurnalistik dan peningkatan kompetensi wartawan. Di bawah kepemimpinannya, wartawan ribuan anggota PWI lulus mengikuti Uji Kompetensi Wartawan yang diselenggarakan Dewan Pers. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.