Dharmasraya, Intrust – Selama dua tahun terakhir pembatasan kegiatan diberlakukan pemerintah akibat pandemi Covid-19. Tentu imbas kebijakan tersebut banyak sektor yang terdampak, mulai dari sosial, ekonomi, hingga kegiatan pariwisata seperti jalan di tempat dan bahkan nyaris mati.
Namun kondisi tersebut berbalik pada musim libur lebaran Idul Fitri 2022, dimana pemerintah membolehkan kembali kegiatan mudik serta mempersilakan untuk membuka obyek wisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kondisi ini tentu membawa angin segar bagi dunia pariwisata.
Berdasarkan data Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga (Disbudparo) Kabupaten Dharmasraya saat lebaran 2022 lalu di sejumlah obyek wisata di daerah ranah cati nan tigo ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah.
“Alhamdulillah masyarakat sangat antusias untuk mengisi libur lebaran tahun ini setelah sempat ditutup selama dua tahun ini. Kabar baiknya sejumlah obyek wisata di daerah kita kian diminati warga,” sebut Kepala Disbudparo, Sutan Taufik didampingi Kabid Pariwisata, Benny Mandala Putra, Minggu (15/5)
Dijelaskan, klaim tersebut berdasarkan data kunjungan wisatawan ke sejumlah obyek wisata baik yang dikelola swasta maupun wisata alam dan budaya, dimana jumlahnya cukup signifikan mencapai total 30.905 kunjungan.
Dijelaskannya, dari 16 obyek wisata yang didata terdapat beberapa obyek wisata yang ramai dikunjungi. Seperti Alinia Farm & Park dengan kunjungan 8.154 wisatawan, wahana pemandian Ajo Manenggang 5.000an, Korean Waterpark 1.567, dan Wahana Air Telaga Rindu di Nagari Sungai Rumbai mencapai 8.809 kunjungan.
Begitu juga wisata alam dan budaya seperti Bukit Tambun dan Kawasan Candi Padang Roco dan Pulau Sawah juga menjadi sasaran warga dalam mengisi libur lebaran mereka berapa waktu lalu.
“Dan yang lebih menariknya di sini, obyek Telaga Rindu ini kebanyakan wisatawan dari luar Dharmasraya, seperti Kabupaten Tebo dan Kabupaten Muaro Bungo, Jambi. Kondisi ini semakin menandakan Dharmasraya sudah dilirik untuk mengisi waktu liburan masyarakat,” ungkapnya.
Begitu pula objek Wisata Ajo Manenggang juga banyak dikunjungi oleh warga luar seperti dari Kuansing dan Tebo.
Menurutnya, kehadiran sejumlah obyek wisata yang ada dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk tetap berwisata di Kabupaten Dharmasraya. Sehingga yang selama libur lebaran berbondong-bondong ke Bukit Tinggi, Pesisir Selatan dan , Payakumbuh hal itu tidak terjadi lagi.
“Dan kabar baiknya lagi, saat kami bertanya ke pengunjung kenapa memilih berlibur di Dharmasraya, jawabnya obyek-obyek wisata kita sudah cukup baik bahkan sudah sejajar dengan kabupaten kota lainnya,” bebernya.
Ke depan, sesuai arahan Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga bersama OPD dan pihak terkait lainnya berkomitmen untuk terus meningkatkan dan menggali potensi pariwisata yang ada di daerah itu, salah satunya wisata budaya.
“Dharmasraya sebagai kabupaten baru akan terus berupaya menunjang sarana dan prasarana di sejumlah kawasan wisata, tentunya dengan dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Selama ini kita terus berupaya bagiamana potensi pariwisata di daerah kita tergarap secara maksimal. Tentu ini harus dilakukan bersama serta dukungan masyarakat untuk Dharmasraya lebih baik lagi ke depannya,” bebernya.
Ia berharap agar objek objek wisata yang belum ada izin agar segera mengurus perizinan seperti objek wisata yang baru saja berdiri seperti kolam renang Simpang Blok E yang sudah mengantongi izin. mbk
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.