Padang – Hari terakhir perjuangan Tim Paralayang Sumatera Barat pada kejurnas 2019 sekaligus babak kualifikasi PON 2020 pantas mendapat acungan jempol. Paralayang Sumbar mampu mengukir sejarah baru pada kejuaraan paralayang yang kali ini digelar di Sumedang Jawa Barat.
Sejarah yang ditorehkan tim paralayang Sumbar adalah untuk pertama kalinya lolos menembus PON sesuai syarat ditentukan KONI Tim paralayang Sumbar bisa pulang dengan kepala tegak setelah menempati peringkat keempat.
Secara mengejutkan, Sumbar mampu melewati raksasa-raksasa paralayang Indonesia tersebut, seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, serta DKI Jakarta pada nomor Ketepatan Mendarat.
Itu merupakan prestasi terbaik Tim paralayang Sumbar sepanjang berpartisipasi di ajang babak kualifikasi PON.
Pelatih paralayang Sumbar, Dodo Koerdi mengatakan, prestasi ini merupakan bukti keberhasilan dari kesungguhan yang dilakukan oleh semua pihak. Semoga ini menjadi inspirasi, karena tidak ada yang tidak mungkin selagi mau berusaha, meskipun fasilitas minim.
“Sebenarnya semua lawan yang kami hadapi itu memiliki kualitas yang jauh lebih baik tetapi kami lebih siap, kami selalu berdoa, disiplin, serta kemauan dan kerjasama tim menjadi kunci utama kesuksesan kami,”ujarnya usai pertandingan, Jumat, (27/9) di landing area Kampung Toga Sumedang.
Mantan croser nasional itu mengaku lega tim yang diasuhnya itu bisa lolos ke Papua. “Sekarang target kami bisa tampil di PON Papua dan juara,” tambahnya.
Sementara itu, Mayor Tek. Wahyudi Krisdianto, Kasi Lambangja Lanud Sutan Sjahrir Padang yang juga sekaligus sebagai atlet senior paralayang Sumbar menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh pengurus FASI paralayang kabupaten kota se Sumatera Barat atas keberhasilan tim Sumbar.
“Terima kasih kepada semua penggiat ordirga Sumbar, dan terutama teman-teman pengurus FASI Paralayang kabupaten dan kota, atas doa dan dukungannya, yang telah rela dan ikhlas meminjamkan peralatan serta perlengkapannya hingga kami bisa tampil maksimal dan menang”, ungkapnya.
Manager tim, Kapt Lek. Purwanto, Kabinpotdirga Lanud Sutan Sjahrir Padang mengungkapkan, seharusnya kita bisa menang di nomor lintas alam jarak terbatas. “Tapi karena angin yang kencang, dan peralatan yang tidak memadai membuat kami tidak bisa berbuat banyak,” tukas Purwanto.