Samosir – Disamping meningkatkan konektivitas antar destinasi wisata dengan melakukan preservasi dan pelebaran jalan lingkar Pulau Samosir, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga tengah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat untuk permudah akes dari Medan ke Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) Danau Toba.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dengan terbangunnya akses jalan akan meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata. “Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Hadi Sucahyono mengatakan, dengan dibangunnya
Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat dapat memperbanyak aksesabilitas ke Danau Toba sehingga para wisatawan mempunyai banyak pilihan jalur transportasi, mulai dari moda transportasi udara, laut dan darat.
“Nantinya untuk ke Danau Toba bisa melalui dua bandara yang ada yakni Kualanamu di Medan dan Silangit. Dengan adanya jalan tol dari Medan, dapat menghidupkan perekonomian daerah yang dilalui hingga Parapat, wisatawan mungkin mau lihat sesuatu di Tebing Tinggi,” kata Hadi.
Hadi menambahkan saat ini Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan preservasi dan pelebaran jalan lingkar Pulau Samosir sepanjang 145,9 Km. Dengan penyelesaian pekerjaan jalan tersebut, para wisatawan juga memiliki pilihan jalur transportasi darat untuk menuju Pulau Samosir dari Silangit. Selama ini, akses utama untuk menuju ke Danau Toba dan Pulau Samosir dari arah Medan adalah melalui Parapat dan menyeberang dengan menggunakan fery.
Dikatakan Hadi, selain akan mempercepat waktu tempuh dari Medan ke Danau Toba, jalan tol ini juga dibarapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara termasuk sektor ekonomi Pelabuhan Kuala Tanjung dan Pariwisata tujuan Danau Toba yang dapat ditempuh dengan waktu cepat.
Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 143,5 Km merupakan lanjutan dari Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi (MKTT) sepanjang 61,72 Km. Sebelumnya jalan tol Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi telah selesai dan terhubung dengan jalan tol Belawan—Medan—Tanjung Morawa (Belmera).
Pembangunan jalan tol ini ditugaskan kepada PT. Hutama Karya. Selanjutnya PT. Hutama Karya bersama PT. Jasa Marga dan anak perusahaan PT. Waskita Karya, yaitu PT. Waskita Toll Road membentuk BUJT yakni PT. Hutama Marga Waksita dan ditargetkan beroperasi pada 2020 dengan masa konsesi selama 40 tahun. Pembangunannya membutuhkan biaya investasi sekitar Rp 13,4 triliun, termasuk untuk biaya konstruksi sebesar Rp 9,6 triliun.
Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat terdiri dari enam seksi yaitu Seksi 1 Tebing Tinggi- Inderapura (20,4 km), Seksi 2 Inderapura – Kuala Tanjung (15,6 km), Seksi 3 Tebing Tinggi – Serbelawan (30 km), Seksi 4 Serbelawan – Pematang Siantar (28 km), Seksi 5 Pematang Siantar – Seribudolok (22,3 km), Seksi 6 Seribudolok – Parapat (16,7 km).
Pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat mendapatkan dukungan pembiayaan Pemerintah guna meningkatkan tingkat kelayakan investasinya. Dukungan tersebut berupa pembangunan sebagian konstruksi jalan tol pada Seksi 5 dan 6. Saat ini untuk kedua seksi tersebut progresnya masih dalam tahap pembebasan lahan.
Sementara itu PT. Hutama Marga Waksita selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengerjakan konstruksi pada Seksi 1-4. Untuk seksi 1 saat ini progres pembebasan lahannya sudah 63,7% dan progres konstruksinya 18,1%. Seksi 2 masih dalam tahap pembebasan lahan, sedangkan untuk seksi 3 pembebasan lahannya sudah 82% dan konstruksinya telah dimulai pada bulan ini. Sementara seksi 4 pembebasan lahannya sebesar 22,75% dengan progres konstruksi 5,1%.