Tanah Datar, Intrust – Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian melakukan Studi Tiru ke Musi Banyuasin Sumatera Selatan karena kabupaten tersebut sangat baik dalam pengelolaan sampah dan pelaksanaan Bank Sampah.
Kehadiran Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, Ketua TP PKK Ny. Patty Richi Aprian, Kepala Dinas Perkim LH Nofi Hendri bersama jajaran disambut Bupati Musi Banyuasin diwakili Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan Ibnu Sa’ad, Staf Khusus Bupati Bidang Infrastruktur dan Investasi Joyce Sandra, Plt.Kepala Bappeda Iskandar Syarianto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andi Wijaya Busro, Kepala Perumahan dan Kawasan Permukiman Riswandi Gathmir dan beberapa OPD lainnya di Rumah Dinas Bupati Musi Banyuasin di Sekayu.
Wabup Richi mengakui kunjungannya bersama tim dimaksudkan untuk berkoordinasi dan sharing informasi terhadap pengelolaan sampah dan pelaksanaan Bank Sampah sehingga bisa dilaksanakan di Tanah Datar.
“Persoalan sampah memang menjadi salah satu permasalahan yang cukup mendasar. Sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara baik dan terpadu agar memberikan dampak dan manfaat kepada masyarakat, baik segi kesehatan, ekonomi maupun dampak lingkungan,”
Tingkat capaian kinerja pengelolaan sampah Kabupaten saat ini baru mencapai 52,02% terdiri dari 17,69% pengurangan sampah dan 35,33 % Penanganan Sampah.
“Rendahnya capaian kinerja ini karena masih rendahnya kesadaran dan peran masyarakat ataupun dunia usaha dalam pengelolaan dan pengolahan sampah, masih banyak yang membuang sampah di sembarangan tempat,” kata Richi.
Sedangkan untuk Bank Sampah, tambah Wabup, Tanah Datar sudah ada 21 buah dan tersebar di 75 Nagari. “Bank Sampah yang merupakan salah satu langkah untuk membantu menjawab permasalahan sampah saat ini juga banyak yang tidak aktif dikarenakan kondisi saat Pandemi Covid-19. Ini juga menyebabkan dana operasional terdampak dan juga sebagian kecil masyarakat yang melakukan pemilahan sampah di Bank Sampah yang diolah menjadi kompos ataupun produk kreatif lainnya,” ujar Richi.
Berangkat dari itu semua, tambah Richi, diharapkan dengan studi komparatif ini ada ilmu, teknik atau cara yang bisa kami peroleh dan nantinya diaplikasikan di Tanah Datar.
“Atas nama Pemerintah Daerah dan rombongan, Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin memfasilitasi kunjungan kami. Semoga dengan kegiatan ini jalinan silaturahmi antara dua daerah bisa semakin erat, dan tentunya ke depan tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan kerjasama lebih lanjut,” kata Richi.
Staf Ahli Bupati Musi Banyuasin Ibnu Sa’ad juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan memilih daerahnya untuk kunjungan studi tiru Pemkab Tanah Datar.
“Terima kasih atas kunjungan rombongan Pak Wabup. Tentunya dalam kunjungan ini banyak hal yang bisa kita koordinasikan dan saling berbagi antara Musi Banyuasin dan Tanah Datar,” katanya.
Dikatakan Ibnu, dengan luas wilayah 14.265,96 KM2 dan jumlah penduduk 644.832 orang tentunya penanganan sampah cukup berat.
“Alhamdulillah dengan dibentuknya OPD tersendiri yakni Dinas Lingkungan Hidup, permasalahan sampah di Musi Banyuasin sudah tertata dan terkelola dengan baik, sehingga kami mampu meraih 12 kali piala adipura,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andi Wijaya Busro mengatakan luasnya wilayah Kabupaten Musi Banyuasin menjadi salah satu permasalahan. “Capaian pengolahan sampah Kabupaten ada pada angka 42,64%. Sedangkan capaian untuk Ibukota Kabupaten Musi Banyuasin sudah 90,24%, dimana sampah dihasilkan dari kota Sekayu sebagai ibukota lebih kurang 30 ton per hari,” sampainya.
Dalam menangani permasalahan sampah, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah memiliki Bank Sampah 75 unit namun 45 yang masih aktif, ada 1 lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA), TPA Kecamatan 7, Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 93 unit dan TPS Terpadu 1 unit.
“Dalam operasional, kita memiliki 17 unit dumptruck, 6 mobil amrol, 3 pickup, 1 unit road swipper, 27 unit betor, 21 unit gerobak sampah, 2 unit excavator, 1 unit bulldozer dengan 814 orang petugas kebersihan dan 172 orang petugas taman. Dan tahun 2023 nanti kita bakal punya 1 lagi lokasi TPA. Khusus untuk pengajuan tambahan TPA, sekiranya Pemkab Tanah Datar ingin, bisa diberikan contohnya,” ujar Andi.
Ditambahkannya, untuk memotivasi masyarakat dalamĀ emanfaatkan Bank Sampah, mereka bisa menukarkan sampah yang telah dipilah dengan Sembako.
“Tidak itu saja, Pemerintah daerah Kabupaten Musi Banyuasin telah menganggarkan sebanyak Rp5 milyar yang akan dibagikan kepada 20 desa yang mampu mengelola sampah dan memanfaatkan bank sampahnya sendiri,” tukas Andi.
Kadis Perkim LH Tanah Datar Nofi Hendri, secara terpisah menyebutkan sangat tepat untuk berkunjung ke Kabupaten Musi Banyuasin untuk melakukan studi tiru.
Banyak yang bisa dicontoh dan dilaksanakan di Tanah Datar. Namun tentunya kita perlu meningkatkan sarana dan prasarana serta jumlah petugas kebersihan, karena kondisi saat ini memang kurang memadai dan masih kalah jauh dengan yang ada di sini M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.