Padang – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan membuat langkah-langkah terhadap pelaksanaan “new normal” yang khususnya kembali membangkitkan kegiatan perekonomi daerah.
Sementara dibidang kesehatan sudah tracking, dan rumah sakit covid-19 untuk sekarang sudah berjalan baik dan hampir tidak ada masalah.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam acara video confrence Halal bi Halal bersama Sandiaga Uno dalam rangka untuk Menyambut “New Normal Minang Tourism” Pariwisata Minang dan Sektor UMKM, di ruang kerja Wagub Sumbar, Selasa (26/5/2020).
Wagub Sumbar sampaikan, memasuki ke era New Normal sementara sektor UMKM selama ini yang dipermasalahkan adalah sektor pertanian, tanaman pangan, yang cepat kembalinya seperti sektor pertanian, pertambangan dan pariwisata, tiga hal ini barang kali nantik kebijakan kami, akan masuk keperbaikan sektor ekonomi yang akan di dorong.
“Kita perlu mensuport permodalan UMKM yang sudah terdata terbukti berdagang dan usaha, tentu kita perlu pendataan yang jelas jenis usaha yang sudah berbadan hukum. Dan di era New Normal langkah yang kita ambil adalah Wisata Halal tentu kedepannya nanti semua wisata kita sesuaikan dengan 19 kabupaten kota terkait dengan wisata halal tersebut,” katanya.
Ia juga mengatakan Wisata halal dengan New Normal akan ada perbaikan juga salah satu contoh biasanya kita makan di Restauran Padang ada kobokan, nah di era new normal tidak berlaku lagi kobokan. Di era ini harus menyesuaikan protokol kesehatan covid begitu masuk restauran kita harus cuci tangan, ada musholanya kemudian wc, artinya didalam wisata halal yang pertama secara kesehatan dan halal sesuai patwa MUI, dan ini yang harus di terapkan.
“ Untuk kedepan kita akan melakukan pembinaan seperti memproduksi pangan, produksi pertanian, tidak boleh terhenti kita punya 2,8 ton produksi, untuk Sumabar, dan konsumsi 1,1 ton, ini masih cukup banyak, dan sisanya akan membantu Riau dan Jambi. Produk-produk UMKM hasil tanaman pangan ini nantik yang kita dorong, kedepan tentu kita mengharapkan untuk pemasarannya dilakukan secara online, karena diera New Normal ini tidak ada lagi berhadapan dengan orang orang harus menjaga social distancing dan physical distancing. Tentu generasi milineal atau generasi muda akan mengambil bagian ini untuk melakukan proses mulai dari bahan baku, produk jadi dan pemasaran dianjurkan kita masuk ke era teknologi,” ungkap Nasrul Abit.
Sementara menurut Sandiaga Uno mengatakan berhati-hati dalam menata “New Normal” ini, karena dalam keuangan kita harus pastikan mampu untuk menghadapi suatu tatanan baru dalam dunia usaha yang akan cukup bergejolak dalam beberapa bulan kedepan.
“Kita akan beradaptasi terhadap realita baru, normal baru karna ini sudah menjadi terminologi, dulu dipakai disetor keuangan, sekarang UMKM juga harus beradaptasi dan di Sumatera Barat saya lihat adaptasi dari UMKM luar biasa seperti, rendang selain rasanya, bentuk kemasannya juga bagus,” ujarnya.
Selain itu sandi juga berpesan bahwa Sumatera Barat ini sangat tergantung pada pariwisata dalam sektor ekonomi, untuk itu harus disiplin, mudah-mudahan kita secara bertahap merelaksasi kan parawisata Sumatera Barat semakin keren. Menurutnya, pariwisata sekarang harus fokus pada segmen-segmen tertentu minsalnya, pariwisata halal, Ekowisata, jadi bukan lagi ngejar kuantitas, tetapi mengejar kualitas pariwisatanya.(*)