Dharmasraya, Intrust – Akhirnya ketidak-sabaran masyarakat dijawab oleh Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Terbukti Mesjid Agung Dharmasraya mulai digunakan untuk acara besar Pemkab Dharmasraya, yaitu mengadakan Halal BI halal dengan jajarannya, Forkopimda serta tokoh masyarakat, Rabu (18/05).
“Kalau bapak dan ibu tidak sabar, saya malah orang paling tidak sabar lagi untuk menggunakan dan meresmikan pemakaian mesjid yang megah ini,” ungkap Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan dalam sambutannya.
Dikatakannya, hari ini merupakan momentum yang bersejarah bagi Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu. Bagaimana tidak, masjid megah hasil kerja kerasnya itu dapat digunakan untuk pertama kalinya dalam penyelenggaraan kegiatan besar.
Meski belum sepenuhnya dibuka untuk umum, Halal bi Halal Pemerintah Kabupaten Dharmasraya yang dipusatkan di Masjid Agung telah menunjukkan animo yang luar biasa dari ummat Islam khususnya dari kalangan ASN.
Salah seorang ASN yang berasal dari Pulau Punjung ketika diberi kesempatan pertama kali masuk ke dalam bangunan utama, betul-betul takjub dengan desain yang ia akui unik dan baru pertama Ia jumpai.
“Selama ini baru dapat menyaksikan kemegahannya dari gerbang. Setelah diperkenankan masuk ke dalam ternyata lebih megah lagi. Semoga segera dapat berjamaah di sini”, ungkapnya.
Sementara jamaah lainnya, walaupun tujuan utamanya untuk kegiatan silaturahmi dan mendengarkan tausiah, tetap tidak melewatkan untuk mengabadikan momen bersejarah ini ke dalam sebuah foto.
“Ini akan menjadi pengingat. Sebab satu tahun lagi, dua tahun lagi akan selalu dimunculkan di Facebook”, coletehnya.
Melihat antuasiasme jamaah Halal Bihalal, Sutan Riska mengenang memori bagaimana ia memperjuangkan berdirinya mesjid kebanggan warga Dharmasraya ini.
Sutan Riska mengaku, berkaca dari pengalaman daerah lain. Proses pengalihan aset pemerintah pusat menjadi aset daerah bisa memakan waktu 2 tahun. Berkat bantuan Presiden, hanya dalam hitungan bulan saja aset itu sudah menjadi milik Pemkab Dharmasraya.
“Kalau ditaksir, aset tanah yang dialihkan ke kita itu sekitar Rp. 53 Miliar. Jika itu kita beli dengan APBD dari mana duitnya?”, ujar bupati dihadapan Sekda Adlisman dan seluruh jajaran.
Dalam perjalananya, Sutan Riska mengaku pembangunan mesjid agung bukan tanpa kendala. Apalagi setelah Covid-19 melanda. Pandemi itu serta-merta menggoyangkan neraca keuangan daerah. Sumber pendapatan tidak lagi seimbang dengan rencana pembangunan daerah.
Dirinya bersama tim pemerintah daerah berfikir keras, bagaimana pembangunan tetap dapat dijalankan tanpa mengganggu APBD. Lagi-lagi pemerintah pusat menjadi penolong dengan gelontoran Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Alhamdulillah, untuk landscap dan taman kita dibantu Kementerian Pekerjaan Umum sebanyak Rp. 20 Miliar”, lanjut Sutan Riska.
Perjuangan panjang mewujudkan impian besarnya membuat Sutan Riska tak sabar untuk segera melihat hasilnya. Oleh karena itu Ia merasa tak lelah berkali-kali berkunjung meninjau progres pembangunannya.
Ia mengajak seluruh warga Dharmasraya untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT atas mulai digunakannya Mesjid Agung Dharmasraya.
“Ini bukan hanya kerja keras saya sendiri, di dalamnya ada andil warga Dharmasraya, termasuk DPRD, Forkopimda, Sekda dan seluruh jajarannya”, terang Rajo Koto Besar itu.
Suami Dewi Lolita Sari itu berharap semoga pada akhir tahun 2022 ini Masjid Agung Dharmasraya sepenuhnya sudah dapat dibuka untuk masyarakat umum.
“Kita masih akan membangun dua menara untuk melengkapi bangunan mesjid ini. Namun demikian saya berharap Shalat Idul Adha yang akan datang dan pelepasan Jamaah Haji Dharmasraya kita pusatkan di sini”, ujarnya lagi.
Halal bihalal pemerintah Kabupaten Dharmasraya, menghadirkan Ustad Syafwan Diran dari Padang. Buya Syafwan dalam ceramahnya mengajak Ummat Islam selalu menjaga silaturahmi sebagai ukhwah Islamiah.
Dalam kesempatan itu turut hadir Ketua DPRD bersama pimpinan dan anggota, Dandim 0310/ SSD, Letkol (Inf) Endik Hendra Sandi, Kapolres Dharmasraya AKBP Nurhadiansyah, Ketua MUI Buya H. Aminullah Salam, Ketua LKAAM H. A. Haris Tuanku Sati, Kakan Kemenag H. Okto Verisman, Ketua Asosiasi Walinagari Dharmasraya dan H. Rasul Hamidi Dt Saridano beserta seluruh anggota. mbk
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.