Padang, Intrust — Kolaborasi interkelembagaan menjadi penunjang perkembangan penelitian untuk mencari solusi mutakhir pada gempabumi yang melanda Kabupaten Pasaman. Kolaborasi dimaksud dilaksanakan Tim Pengabdi Universitas Negeri Padang (UNP) dengan SMA Negeri 1 Talamau dan MGMP Fisika Kabupaten Pasaman Barat serta Tim Peneliti BMKG Padang Panjang dan Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia.
Ketua Tim Pengabdi UNP yang dipimpin Dr Ahmad Fauzi, MSi kepada media ini, Jumat (20/5/2022) mengatakan gempa bumi yang melanda Kabupaten Pasbar pada tanggal 25 Februari 2022 yang lalu sungguh mengejutkan banyak pihak.
Bagaimana tidak, selama ini belum ada rekaman gempa bumi besar yang terjadi daerah tersebut. Pusat gempabumi semula diduga di Segmen Angkola atau Segmen Sianok. Namun ternyata berpusat di segmen baru, untuk sementara disebut Segmen Talamau.
“Mengingat setiap kejadian gempa bumi selalu menimbulkan dampak kerugian, maka upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) mesti dilakukan secara terus menerus baik sebelum maupun setelah gempa bumi terjadi,” ujar Ahmad Fauzi.
Menurutnya, dari tanggal 14 Mei hingga 10 September 2022 mendatang bertempat di SMA Negeri 1 Pasaman, Kelurahan Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasbar akan melaksanakan workshop 45 jam dengan melibatkan guru-guru Fisika se Kabupaten Pasbar. Dimana selain dirinya selaku ketua tim Pengabdi UNP juga menghadirkan pemateri lainnya yakni Dr. Yuni Ahda, M.Si, Dr. Ratnawulan, M.Si dan Dr. Hamdi, MSi.
“Melalui workshop itu nanti, kita harapkan ada peningkatkan kompetensi mitigasi bencana guru-guru fisika SMA se Pasbar. Karena tim Pengabdi UNP dan MGMP Fisika melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Pembuatan Bahan Ajar Fisika terintegrasi materi bencana gempa bumi,” sebutnya.
Pada sesi workshop perdana, Selasa (10/5) lalu, yang dihadiri Drs. Iswandi, Pengawas Akademik dari Disdik Pasbar sekaligus membuka kegiatan. Dalam sambutannya Iswandi mengatakan bahwa jajaran Disdik Pasbar sangat bangga kepada UNP. Dimana pada saat masyarakat Pasbar tengah berduka akibat bencana gempa bumi datang tim pengabdi dari UNP datang memberikan informasi ilmiah tentang penyebab dan proses serta mitigasi bencana gempa bumi.
Oleh karena itu, Disdik Pasbar sangat menyambut baik kegiatan ini. Apalagi tujuannya untuk meningkatkan kompetensi mitigasi bencana guru-guru. Ini sangat relevan dengan kebutuhan guru-guru profesional dalam mengembangkan kompetensi secara berkelanjutan.
Selanjunya untuk pendekatan saintifik untuk memahami proses gempa bumi tampil sebagai pemateri Dr Yuni Ahda, selaku Anggota Tim Pengabdi UNP. Ia menjelaskan bahwa model pembelajaran integratif dan model pembelajaran berbasis masalah sangat cocok untuk mengembangkan bahan ajar fisika yang diintegrasikan dengan pengetahuan gempabumi.
Hal ini disebabkan model pembelajaran integratif adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk mengarahkan perhatian peserta didik pada suatu informasi tertentu seperti gempa bumi dan berusaha menemukan perbedaan dan persamaan karakteristik berdasarkan informasi tersebut. Misalkan perbedaan atau persamaan gempa bumi Pasbar tahun 2022 dengan gempa bumi daerah lain.
Sedangkan model pembelajaran berbasis masalah bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan cara menyelidiki proses kejadian gempa bumi berdasarkan pengetahuan fisika.
Pada sesi berikutnya pametri Dr. Ratnawulan menjelaskan pentingnya pendekatan saintifik untuk memahami peristiwa alam seperti gempabumi. Langkah-langkah pendekatan saintifik sangat cocok diterapkan untuk menyelidiki parameter-parameter gempabumi seperti kekuatan, lokasi dan kedalaman.
Lebih jauh Ratnawulan menjelaskan pentingnya memiliki pengetahuan dan sikap-sikap untuk menghadapi ancaman gempabumi seperti siaga, tangguh, tanggap dan tawakal. Ini yang disebut kompetensi mitigasi bencana.
Sedangkan sesi penutup workshop itu pemateri Dr Hamdi menjelaskan suatu strategi pengintegrasian materi gempabumi ke materi fisika yakni Concepts Fitting Technique (CFT). Langkah pertama dari CFT ini menganalisi materi fisika pada KD tertentu dan menemukan pengetahuan faktual, konseptual, prinsipal dan prosedural pada materi tersebut.
Langkah kedua adalah mengamati gejala-gejala alam tertentu pada peristiwa gempabumi, lalu mengidentifikasi pengetahuan konsep, prinsip atau prosedur yang relevan dengan pengatahuan fisika. Dengan cara demikian, dapat disusun sebuah indikator pembelajaran fisika pada peristiwa gempa bumi untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif dari siswa.
Ketua Tim Pengabdi UNP, Ahmad Fauzi lebih lanjut menjelaskan dengan tim peneliti dari BMKG Padang Panjang dan UPSI Malaysia, kolaborasi ini yakni melalui skema Penelitian Kerjasama Perguruan Tinggi Luar Negeri dengan melakukan Penyelidikan struktur bawah permukaan Segmen Talamau, Sumatera sebagai penyebab Gempabumi Pasaman Barat Tahun 2022 menggunakan Metode Gaya berat untuk memodelkan struktur bawah permukaan daerah tersebut.
“Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemangku kepetingan untuk merumuskan strategi atau kebijakan pembangunan berkelanjutan berbasis PRB Gempabumi di Kabupaten Pasaman Barat,” tutupnya. ag
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.