Take a fresh look at your lifestyle.
wannaporn.com cheerleader plays and uses dildo.
sexy ebony gilf. https://ohsexvideos.net
brother fucking his littel sister.wemadeporn.net
http://xxxhub.online
porn tube
www.rajwap.center

Perawatan Saluran Akar Gigi

31
Oleh : drg Hilda Lestari M.Kes

Fraktur gigi merupakan salah satu bentuk trauma dentoalveolar yang sering ditemukan dalam praktik kedokteran gigi, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Fraktur dapat terjadi pada mahkota, akar, atau keduanya, tergantung pada arah dan kekuatan trauma (Andreasen & Andreasen, 2007).

Berdasarkan klasifikasinya, fraktur gigi dibedakan menjadi fraktur mahkota tanpa keterlibatan pulpa, fraktur mahkota dengan keterlibatan pulpa, fraktur akar, dan fraktur mahkota-akar (American Association of Endodontists, 2020).

Penyebab utama fraktur gigi meliputi kecelakaan lalu lintas, olahraga kontak, jatuh, dan kekerasan fisik. Gigi insisivus sentral rahang atas merupakan gigi yang paling sering mengalami fraktur akibat posisinya yang menonjol (Cavalleri & Zerman, 1995).Gejala klinis dapat meliputi nyeri, sensitivitas terhadap suhu, dan perubahan warna gigi, tergantung pada derajat kerusakan jaringan pulpa dan periodontal.

Penatalaksanaan fraktur gigi bergantung pada jenis dan tingkat keparahan fraktur. Terapi dapat berupa restorasi langsung, perawatan saluran akar, splinting, atau bahkan ekstraksi jika prognosis buruk (Trope, 2011). Diagnosis yang tepat melalui pemeriksaan klinis dan radiografis sangat penting untuk menentukan rencana perawatan yang sesuai dan mempertahankan fungsi serta estetika gigi.

1.2 Perawatan Saluran Akar

Perawatan saluran akar adalah suatu perawatan penyakit pulpa dengan cara pengambilan pulpa vital atau nekrotik dari saluran akar dan menggantinya dengan bahan pengisi untuk mencegah terjadinya infeksi berulang. Tujuan dari perawatan saluran akar adalah untuk meringankan rasa sakit dan mengontrol sepsis dari pulpa dan jaringan periapikal sekitarnya serta mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologis oleh jaringan sekitarnya.

Setelah dilakukan perawatan saluran akar diharapkan tidak terdapat lagi gejala, dapat berfungsi dengan baik dan tidak ada tanda-tanda patologis yang lain. Setiap melakukan perawatan saluran akar, prinsip-prinsip perawatan endodontik harus selalu diperhatikan, yaitu:

1. Isolasi daerah kerja menggunakan rubber dam atau cotton roll. Isolasi bertujuan untuk menjaga daerah kerja bersih, kering dan, mencegah kontaminasi dari nafas pasien, saliva dan tertelannya medikamen atau instrumen, mencegah trauma pada jaringan lunak,memperluas daerah kerja dari gangguan pandangan lidah dan pipi.
2. Sterilisasi instrumen. Sterilisasi instrumen bertujuan untuk mencegah penularan penyakit antara pasien dan operator. Sterilisasi dapat dilakukan menggunakan autoclave, dry heat sterilizer.
3. Debridemen. Debridemen bertujuan untukmembuang jaringan infeksi secara mekanis dan kimia. Seluruh jaringan karies gigi dibuang dan saluran akar diirigasi dengan larutan irigasi. Irigasi menggunakan NaOCl, EDTA solution, dan chlorhexidine.
4. Drainase. Drainase bertujuan untuk membuat saluran antara pusat infeksi dengan bagian luar serta mencegah terkumpulnya hasil radang. Drainase adalah mengalirkan kotoran, jaringan mati, kumanyang ada di dalam saluran akar ke luar untukmengurangi rasa sakit akibat terkumpulnya hasilinfeksi oleh kuman anaerob yang ada di saluran akar.Caranya adalah saluran akar dibersihkan dandibiarkan terbuka. Kavitas ditutup dengan kapasuntuk mencegah masuknya debris atau sisamakanan. Jika ada pembengkakan di daerah gingiva, maka dapat dilakukan insisi di daerah tersebut untuk mengeluarkan pus.
5. Kemoprofilaksis. Pemberian antibiotik dan analgesik secara oral dapat diberikan selama perawatan saluran akar. Pemberian antibiotik dianjurkan untuk pasiendengan penyakit sistemik, gangguan imunitas dan pasien dengan gangguan kesehatan lainnya
6. Imobilisasi. Gigi harus dibebaskan dari bebantekanan kunyah, jika perlu dilakukan pemotonganbagian oklusal gigi (decuspation). Fiksasi dapatdilakukan pada keadaan gigi goyang, misalnya pada kasus lesi endo- perio.
7. Trauma minimal. Hindari trauma selama perawatan (over instrumentasi, irigasi yang terlalu keras). Padapulpa vital, ekstirpasi pulpa dan preparasi kavitasdilakukan dengan hati-hati, jangan menambah rasa sakit yang sudah ada.
1.3 Indikasi dan KontraindikasiPerawatan Saluran Akar Indikasi dari Perawatan Saluran Akar adalah :
1. Gigi dengan pulpitis ireversibel
2. Gigi yang sudah non-vital
3. Kelainan jaringan periapikal pada gambaran radiografi kurang dari sepertiga apeks
4. Mahkota gigi masih bisa direstorasi
5. Gigi tidak goyang dan periondonsium normal
6. Foto rontgen menunjukkan resorpsi akar tidak lebih dari 1/3 apikal, tidak ada granuloma

Kontra indikasi perawatan saluran akar adalah :

1. Gigi yang tidak didukung oleh jaringan periodontal yangtidak adekuat
2. Gigi yang tidak dapat direstorasi (struktur gigi tidak cukup)
3. Gigi dengan saluran akar tidak dapat di preparasi
4. Gigi dengan resorbsi yang luas
5. Gigi dengan fraktur vertikal
6. Posisi gigi yang tidak strategis
1.4 Tahapan Perawatan Saluran Akar

Perawatan saluran akar (PSA) merupakan perawatan dengan prinsip triad endodontic, antara lain cleaning and shaping, medikasi dan desinfeksi, serta obturasi saluran akar. Tiga tahap penting dalam perawatan saluran akaradalah TRIAD ENDODONTIK, yang meliputi preparasi biomekanis, sterilisasi dan pengisian saluran akar yang hermetis. Preparasi saluran akar dilakukan secara mekanik dengan alat preparasi dan dikombinasikansecara kimiawi dengan bahan irigasi.

Irigasi saluran akar merupakan metode yang bertujuan untuk menghilangkanjaringan nekrotik, mikroorganisme dan serpihan dentin dari saluran akar selama prosedur preparasi. Pengisian saluran akar merupakan tahapan dimana saluran akar yang sudah dilakukan preparasi dan sterilisasi akan diisi dengan bahan pengisi saluran akar untuk mencegah bakteri dan cairan rongga mulut masuk kembali danberkembang biak dalam saluran akar.

1.4.1 Cleaning and Shaping

Tahap cleaning and shaping merupakan salah satuaspek yang paling signifikan dan mendasar dalam perawatan saluran akar. Pada kasus ini preparasi saluran akar dilakukan menggunakan instrumen putar. Perawatan saluran akar menggunakan instrumen putar diindikasikan untuk saluran akar yang sempit dan bengkok, seperti yang dijumpai pada gigi molar.

Penggunaan instrumen putar pada PSA memungkinkan terciptanya preparasi saluran akar yang lebih besar daripada menggunakan instrumen hand-use. Hal ini dapat menciptakan pembersihan dinding saluran akar yang lebih baik, serta memungkinkan terjadinya turbulensi aliran cairan irigasi yang lebih baik.

Semakin besar hasil preparasi saluran akar, maka semakin memungkinkan masuknya jumlah cairan irigasi yang lebih banyak, sehingga meningkatkan efek kimia dari larutan irigasi tersebut dalam saluran akar.Cleaning and shaping menggunakan alat-alat endodontik bertujuan untuk:

a. Membersihkan kamar pulpa dan saluran akar dari sisa jaringan pulpa, dentin yang lunak atau terinfeksi oleh bakteri dan toksin.
b. Melebarkan, membentuk dan menghaluskansaluran akar agar dapat menerima medikamen intrakanal dalam jumlah maksimal dan untuk memudahkan obturasi
c. Mengeluarkan jaringan pulpa nekrotik agar tidak terdorong ke foramen apikal sehingga penyembuhan apikal dapat terjadi.

Cleaning dan shaping terdiri dari preparasi dan irigasi. Preparasi bertujuan untuk membersihkan ruang pulpa dari jaringan nekrotik dan bakteri sumber infeksi.

1.4.1.1 Preparasi saluran akar

Terdapat beberapa Teknik preparasi saluranakar yang dapat digunakan, klasifikasinya dibagi berdasarkan arah preparasinya, yaitu apical to coronal dan coronal to apical. Teknik konvesional, step-back, modified step-back, dan passive step-back termasuk bagian dari apical to coronal. Teknik Step down, Crown down pressureless, Hybrid technique, Double flared technique, Modified double flare technique, dan Balanced force technique adalah preparasi dari coronal to apical. Diantara Teknik yang ada, teknik standar yang digunakan diantaranya adalah teknik step-back dan Teknik crown-down.

A. Teknik Step-back

Teknik step-back juga dikenal sebagai Telescopic Canal Preparation/Serial Root Canal Preparation. Teknik step back menekankan untuk menjaga preparasi apikal tetap kecil, pada posisi semula dan menghasilkan lancip bertahap ke koronal menggunakan hand instrument. Teknik ini memiliki kelebihan, yaitu memiliki kemungkinan trauma periapical yang kecil, pengambilan debris lebih banyak, menghindari perforasi. Preparasi bertahap dari saluran lengkung dimana bagian apikal dipreparasi menggunakan instrumen kecil yang relatif fleksibel. Bagian koronal dibentuk dengan instrumen yang lebih besar untuk mendapatkan perlebaran yang memadai tanpa pembesaran yang tidak semestinya pada bagian apikal.

Teknik ini dimulai dari Master Apical File (MAF) setelahmelakukan apical preparation, File lebih besar digunakan berikutnya dengan panjang kerja 1 mm lebih pendek dari file sebelumnya sampai tiga nomor di atas MAF. diikuti dengan rekapitulasi dan irigasi disetiap pergantiannya.

B. Teknik Crown-down

Teknik ini dianjurkan untuk prosedur pembersihan dan pembentukan karena menghilangkan interferensi koronal dan memberikan bentuk koronal tapered yang aman pelebaran saluran akarnya menggunakan rotary instrument. Kelebihan dari Teknik ini irigasi lebih efektif, meminimalisir terjadinya esktrusi debris dan sealer, efektif dalam membersihkan bagian yang terinfeksi pada bagian coronal, dan menghasilkan bentuk saluran akar yang lebih membulat.

Pekerjaannya diawali dari coronal ke apikal yang mana tahapannya di bagi jadi preflaring dan flaring. Preflaring adalah proses pembesaran saluran akar menggunakan H- File dari diameter kecil ke besar (contoh: 15, 20, 25) setelah pengukuran working length yang diperlukan untuk mengurangi risiko taper lock pada ujung rotary instrument pertama yang digunakan untuk membentuk saluran akar.

Flaring adalah proses perlebaran saluran akar menggunakan Gates Gilden Drills (GGD), dimulai dari 1/3 coronal dari ukuran terbesar ke yang terkecil. Setelah itu penggunakan K-File untuk meratakan dindingdiawali dari K-file terbesar di 1/3 coronal dan dilanjutkan sampai file paling kecil. Terakhir dari Teknik ini adalah apical gauging untuk mendapatkan Master Apical File (MAF). MAF memiliki tiga ukuran lebih besar dari file pertama yang di masukan pada panjang kerja.

1.4.1.2 Irigasi Saluran Akar

Irigasi “ideal” harus menjadi agen antimikroba yang efektif dan pelarut jaringan organik, tidak menyebabkan iritasi, stabil dan mudah disimpan, tidak menyebabkan pewarnaan, non- antigenik, tidak beracun, memiliki tegangan permukaan rendah, dan tidak merusak dentin, jaringan apikal dan instrumen endodontik. Idealnya, irigasi harus menghilangkan smear layer dan mendisinfeksitubulus dentin. Substantivitas (persistensi efek)mungkin

diinginkan selama tidak ada residu yang dapat mengganggu obturasi saluran akar. Irigasi idealnya harus nyaman dan murah. Tidak ada solusi tunggal yang tersedia saat ini yang memiliki semua kualitas yang diinginkan (AEE, 2020). Irigasi yang saat ini digunakan untuk perawatan endodontik dapat dikategorikan sebagai:

1. Agen antimikroba (antimicrobial agents)
NaOCl (Sodium Hipoklorit)

Irigasi yang paling umum adalah NaOCl. Keuntungan dari NaOCl, yaitu adanya pembilasan mekanis dari debris saluran akar, kemampuan larutan untuk melarutkan jaringan vital dan nekrotik, aksi antimikroba dari larutan, dan aksi pelumasan. NaOCl adalah pelarut jaringan organik yang sangat baik dan dapat digunakan untuk menghilangkan komponen organik dari smear layer.

Selain itu, harganya murah dan mudah didapat. Klorin bebas dalam NaOCl melarutkan jaringan nekrotik dengan memecah protein menjadi asam amino. Tidak ada konsentrasi NaOCl yang terbukti tepat, tetapi konsentrasi yang direkomendasikan berkisar antara 0,5% hingga 5,25%. Konsentrasi yang umum adalah 2,5%, yang menurunkan potensi toksisitas, namun masih mempertahankan beberapa pelarutan jaringan dan aktivitas antimikroba. Karena aksi irigasi berhubungan dengan jumlah klorin bebas, penurunan konsentrasi dapat dikompensasikan dengan peningkatan volume.

Namun, NaOCl memiliki keterbatasan dalam melarutkan jaringan di saluran akar, karena terbatasnya kontak dengan jaringan di semua area saluran. Kerugian utama dari NaOCl adalah toksisitasnya, terutama jika terjadi ekstrusi ke dalam jaringan periradikular (AEE, 2020; Torabinejad & Walton, 2009). NaOCl dapat digunakan berulang kali tanpa tekanan dan digunakan selama 5- 10 menit.

Klorheksidin (CHX)

Klorheksidin memiliki spektrum aktivitas antimikroba yang luas, memberikan aksi yangberkelanjutan, dan memiliki sedikit toksisitas.

Klorheksidin 2% memiliki aksi antimikroba yang serupa dengan 5,25% NaOCl dan lebih efektif melawan Enterococcus. Kelemahan dari klorheksidin adalah ketidakmampuannya untuk melarutkan jaringan nekrotik dan menghilangkan smear layer (Torabinejad & Walton, 2009).

2. Agen demineralisasi/Agen dekalsifikasi
Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA)

Penghapusan smear layer dilakukan dengan asam atau chelating agent lainnya, seperti EDTA setelah cleaning and shaping. Chelating agent membantu dalam negosiasi dan pembesaran saluran akar yang sangat menyempit atau terhambat, serta menghilangkan komponen anorganik dari smear layer segera sebelum obturasi saluran akar. Chelators menghilangkan komponen anorganik dan meninggalkan elemen jaringan organik utuh. EDTA biasanya digunakan sebagai larutan buffer, dengan atau tanpa surfaktan atau antiseptik. EDTA biasanya digunakan pada saluran akar yang terkalsifikasi dan sempit. Irigasi dengan EDTA 17% selama 1 menit diikuti dengan pembilasan terakhir setelah NaOCl adalah metode yang direkomendasikan. NaOCl diperlukan untuk menghilangkankomponen organik yang tersisa. Asam sitrat juga telah terbukti menjadi metode yang efektif untuk menghilangkan smear layer, seperti halnya tetrasiklin. Waktu yang disarankan untuk menghilangkan smear layer dengan EDTA adalah 1 menit. Paparan EDTA lebih dari 10 menit menyebabkan pengangkatan dentin peritubular dan intratubular secara berlebihan (AEE, 2020; Torabinejad & Walton, 2009).

Mixture of tetracycline, an acid and a detergent(MTAD)

Metode alternatif menggunakan MTAD sebagai bilasan terakhir untuk menghilangkan smear layer. Keefektifan MTAD untuk menghilangkan smear layer sepenuhnya meningkat ketika penggunaan larutan 1,3%NaOCl digunakan sebagai irigasi intrakanalsebelum

penggunaan MTAD sebagai pembilas akhir. MTAD telah terbukti efektif dalam membunuh E. faecalis, organisme yang biasa ditemukan pada perawatan yang gagal, dan mungkin terbukti bermanfaat selama pengobatan ulang. MTAD bersifat biokompatibel, tidak mengubah sifat fisik dentin, dan meningkatkan kekuatanikatan (Torabinejad & Walton, 2009).

Pertimbangan penting dengan penggunaan NaOClsebagai irigasi:

1. Jika NaOCl diekstrusi ke dalam jaringan periradikular, pasien dapat langsung mengalami nyeri hebat, perdarahan, ekimosis, dan kemungkinan parestesia jangka panjang. Jika risiko predisposisi untuk ekstrusi irigasi ke jaringan periradikular dicurigai, seperti apeks terbuka, perforasi akar atau fraktur akar vertikal, dokter harus melanjutkan dengan hati-hati, atau mempertimbangkan untuk menggunakan larutan irigasi lain.
2. Semakin tinggi konsentrasi NaOCl, semakin besar aktivitas antimikrobanya, tetapi juga semakin besar toksisitas dan potensi efek sampingnya pada sifat biomekanik dentin. Jika dokter lebih suka menggunakan konsentrasi yang lebih rendah, aktivitas antimikroba dapat difasilitasi dengan menggunakan volume yang lebih tinggi dan meningkatkan frekuensi irigasi.
3. Sebagian besar informasi tentang penggunaan klinis NaOCl diperoleh pada konsentrasi antara 0,5% sampai 6%; kemanjuran dan toksisitas yang terkait dengan konsentrasi yang lebih tinggi tidak diketahui (AEE, 2020).

1.4.2 Sterilisasi Saluran Akar

Sterilisasi saluran akar (menggunakan medikamen intrakanal) bertujuan untuk mendapatkan ruang pulpa yang steril dengan mematikan sisa mikroorganisme yang terdapat dalam saluran akar dan tubuli dentin yangdengan cara preparasi saluran akar tidak dapatdicapai.   Preparasi  biomekanis  dapat mengeleminasi  70%

mikroorganisme yang ada dalam saluran akar dan tubuli dentin. Sterilisasi ruang pulpa dapat dilakukan secara kimia, fisis dan kombinasi kimia fisis. Cara kimia paling sering dilakukan karena mudah dan biayanya murah. Medikamen intrakanal yang sering digunakan yaitu ChKM, cresophen, kalsium hidroksida.

a. Chlorophenol Kamfer Menthol (ChKM)

Chlorophenol Kamfer Menthol (ChKm) adalah campuran dari 27% 4-klorofenol, 71% kamfer rasemik, dan 1,6% levomentol. Klorofenol seperti ChKM merupakan antiseptic aktif dan disinfektan yang baik untuk saluran akar. Senyawa ini memiliki spektrum antibakteri yang luas. Bahan utamanya yaitu paraklorofenol dapat memusnahkan berbagai mikroorganisme yang ada dalam saluran akar. Penambahan disinfektan berupa kamfer berfungsi sebagai bahan pelarut dan dapat mengurangi efek iritasi yang terdapat dalam paraklorofenol yang akan menghasilkan larutan yang stabil dalam suhu ruang. Kamfer juga dapat memperpanjang efek antibakterial. Menthol dalam Chkm mampu mengurangi iritasi yang disebabkan oleh chlorophenol serta dapat mengurangi rasa sakit. Klorofenol cair dianggap sebagai desinfektan yang kuat. Bila digunakan dalam saluran akar dapat menembus jauh ke dalam dentin yang sudah terinfeksi bakteri sebelumnya, tetapi juga ke foramen apikal dan ke jaringan periapikal. Pengaruh fenol terhadap antibakteri mungkin berdasarkan kemampuan lipid dalam menghancurkan bakteri untuk membran. Pada konsentrasi yang tinggi dapat mendenaturasi protein sel.

Pada konsentrasi yang lebihrendah sangat penting pada sistem enzim yang sudah dilemahkan dan dinding sel bakteri terlarut, sehingga bisa diasumsikan penambahan kapur barus, yang korosif dan pengaruh klorin yang beracun dapat dinetralkan oleh fenol sebagian besar. Hanya dengan mencapur klorofenol:kapur barusdengan rasio 2:1 sekali lagi efek korosifmenentukan. Hal ini

dikarenakan kamfer terlarut karena tambahan fenol. Akan tetapi bukti baru mengindikasikan kamfer sendiri juga toksik dan dapat meningkatkan toksisitas.

Teknik pengaplikasian ChKm ini adalah menggunakan paper point yang diresapi atau kapas dengan pembilasan saluran akar, terdapat kontak langsung antara obat dan bakteri. Akan tetapi jika hanya cotton pellet yang direndam dengan obat dan dimasukkan ke dalam ruang pulpa, substansi efek yang ada hanya uap, dan kontak antara obat dan bakteri hanya sedikit. Oleh karena itu, aktivitas antibakteri dan sitotoksisitas tergantung pada jenis aplikasi.

b. Kalsium hidroksida (Ca (OH)2)

Kalsium hidroksida telah lama digunakan sebagai salah satu bahan medikamen saluran akar yang paling efektif. Kalsium hidroksida mempunyai aksi kerja melalui pelepasan ion Ca²⁺ yang berperan dalam proses mineralisasi jaringan dan ion OH⁻ yang dapat memberikan efek antimikroba melalui peningkatan pH sehingga terbentuk lingkungan alkalin yang menyebabkan sebagian besar mikroorganismeyang ada dalam saluran akar tidak mampubertahan Kalsium hidroksida memiliki daya larut yang rendah di dalam air dan memiliki pH yang sangat tinggi (sekitar 12.5-12.8), serta larut di dalam alkohol.

Daya larutnya yang rendah di dalam air merupakan karakteristik yang berguna karena periode yang panjang sangat diperlukan sebelum kalsium hidroksida larut dalam cairan jaringan ketika berkontak langsung dengan jaringan-jaringan vital. Ion-ion kalsium juga memiliki peran dalam stimulasi, migrasi, proliferasi, dan mineralisasi sel.

c. Cresophene

Cresophene merupakan agen antimikroba yang digunakan untuk perawatan saluran akar yang terinfeksi. Cresophene merupakan agen antimikroba golongan phenol compound, karena memiliki kandungan  fenol, cresophene  memiliki  aktivitas  antibakteri

terutama pada golongan bakteri gram positif. Cresophene memiliki efek antibakteri paling kuat melawan bakteri Prevotela spp, Enterococcus faecalis, dan Streptococcus aureus. Cresophene dapat membuat pertumbuhan Enterococcus faecalis tiga kali lebih lemah. Cresophen digunakan terutama pada gigi dengan periodontitis apikalis tahp awal akibat penggunaan instrumentasi yangberlebihan.

Dapat juga digunakan sebagai desinfeksi pada saluran akar sebelum proses obturasi dan sebagai bahan dressing pada saluran akar. Cresophen merupakan penggabungan dari tiga agen antiseptik yaitu bakterisid yang kuat, parachlorophenol dan kortikosteroid. Cresophen memiliki sifat iritasi yang lemah. Cresophen mengandung efek bakterisida yang kuat, yaitu Dexamethasone base 0,10 %, Thymol 5,00%, Paraclorophenol 30,00%, Camphor 64,90%.

1.4.3 Pengisian Saluran Akar (Obturasi)

Pengisian/ obturasi merupakan tahap akhir dari perawatan saluran akar. Obturasi bertujuan untuk menghilangkan ruangan kosong yang dapat diisi oleh mikroorganisme dari cairan tubuh yang dapat menginfeksi jaringan periapikal.

Indikasi pengisian saluran akar yaitu:

1. Preparasi saluran akar sudah selesai
2. Saluran akar steril
3. Tidak ada keluhan periapikal
4. Saluran akar tidak berbau
5. Saluran harus kering

Bahan pengisi saluran akar yang idealmenurut Grossman (2014) harus memiliki beberapa kriteria yaitu bahan harus mudah dimasukkan ke dalam saluran akar, dapat menutup saluran secara lateral dan juga secara apikal, tidak menyusut setelah disisipkan, tahanterhadap kelembaban, harus bakterisida atausetidaknya dapat mencegah pertumbuhan bakteri,radiopak, tidak menodai struktur gigi, tidak

mengiritasi jaringan periradikular atau mempengaruhi struktur gigi, harus steril atau mudah dan cepat disterilisasi segera sebelum insersi dan harus mudah dikeluarkan dari saluran akar jika diperlukan.

Bahan pengisi saluran akar terbagi menjadi material padat yaitu gutaperca serta material semi padat yaitu pasta (Harty, 2010).

a. Gutaperca

Gutaperca merupakan bahan padat pengisi saluran akar utama yang paling sering digunakan dan bisa diterima pada perawatan saluran akar. Gutaperca berasal dari pohon-pohon tropis keluarga Sapotaceae (Harty,2010).  Komponen utama gutaperca adalah Zinc oxide (ZnO) sekitar 75%, gutaperca sekitar 20% yang memberikan sifat plastis dan komponen sisanya terdiri atas zat pengikat, zat pengopak dan zat warna (Bachtiar, 2016). Kon gutaperca tersedia dalam dua bentuk yaitu bentuk standar dan bentuk konvensional. Kon standar didesain agar sama ukuran dengan instrument endodonsi yang senomor, sehingga kon nomor 40 seharusnya sama dengan kirgi nomor 40. Kon konvensional menggunakan sistem penomoran yang berbeda, umumnya kon konvensional memiliki ujung yang lebih kecil dengan badan kon yang relatif lebih besar dibandingkan kon standar (Walton dan Torabinejad, 2008).

Gutaperca memiliki beberapa sifat yaitu dimensi stabil, antibakteri, tidak menyebabkan perubahan warna dentin, radiopak, mudah dimanipulasai, dapat dilunakkan oleh panas, dapat dilunakkan oleh pelarut organik, dapat dikeluarkan dari saluran akar bila diperlukan dan tidak menimbulkan reaksi alergi untuk hampir semua individu (Harty, 2010).

Gutaperca memiliki kekurangan yaitu tidak dapat menempel pada dinding saluran akarsehingga membutuhkan siler sebagai bahan pengikat antara gutaperca dan dinding saluran akar (Walton dan Torabinejad, 2008).

b. Pasta

Pasta saluran akar memiliki beberapakeuntungan yaitu

teknik pasta lebih cepat dan relatif lebih mudah yang hanya melibatkan satu material serta menggunakan instrumen yang relatif lebih sederhana. Kekurangan utama dari bahan pasta adalah tidak terkontrolnya panjang pengisian, sukar diprediksi hasilnya dan adanya perkerutan. Pasta saluran akar yang banyak digunakan adalah oksida seng (ZnO) dan eugenol, serta plastik yaitu resin AH26 dan diaket (Walton dan Torabinejad, 2008).

Bahan harus menciptakan dan tetap dapat mempertahankan kerapatan baik kearah apek, lateral, maupun korona. Bahan – bahan sealer, diantaranya:

a) Zinc Oxide Eugenol

Bahan ini mengandung zinc oxide dan sampai saat ini masih dipakai. Bahan ini bersifat sitoksik, relatif rapuh dan larut dalam cairan jaringan. Dapat menimbulkan iritasi terhadap jaringan periapikal apabila dipakai dalam dosis yang cukup tinggi. Variasi berbagai jenis mempunyai waktu pengerasandan karakteristik flow yang berbeda. Misal pada pengisian saluran akar yang sulit, bahan ini mempunyai waktu pengerasan yang lambat.

b) Kalsium Hidroksida

Sealer jenis ini hampir memenuhi semua persyaratan bahan pengisi yang baik dan telah terbukti bahwa sealer jenis ini menghasilkan penutupan apeks yang baik daripada zinc oxide eugenol. Selain itu kalsium hidroksida dapat digunakan untuk mengontrol eksudat, perdarahan dan resobsi akar karena trauma.

c) Silikon

Sealer dengan bahan dasar silikon pada pemakean Lee Endo- fill, terjadi penyusutan dan mutlak dibutuhkan persiapan saluran akar yang benar-benar kering.

d) Glass ionomer

Sudah tidak beredar di pasaran, karena adanya proses penguraian dan kebocoran pada penelitian laboratoris. Sealer ini dulu banyak digunakan karena menyediakan apical dan coronal seal yang adekuat, adanya sifat biokompatibel dan melekat pada dentin, dua sifat terakhir ini merupakan sifat yang diharapkan ada pada pengisian akar. Kekakuan dan ketidaklarutan bahan ini membuat retreatment dan preparasi untuk penempatan pasak menjadi sulit.

Seperti yang telah kita lihat bahwa gutta-percha adalah bahan yang paling umum digunakan untuk obturasi saluran akar, namun harus ditekankan bahwa sealer selalu diperlukan untuk melapisi bahan tersebut ke dinding saluran akar dan untuk mengisi ketidakteraturan dinding saluran akar. Metode obturasi bervariasi menurut arah pemadatan (lateral/vertikal) dan suhu gutta-percha baik dingin atau hangat (plasticized).

Gambar 1. Teknik pengisian Lateral dan Vertikal

Teknik Lateral Condensation

Teknik pengisian lateral adalah Teknik yang paling sering digunakan untuk obtruasi saluran akar. Teknik ini melibatkan penempatan gutta-percha utama yang meruncing di saluran dankemudian memadatkannya di bawah tekanan terhadap dinding saluran menggunakan spreader kemudian dilanjutkan dengan penempatan gutta percha aksesoris yang ditekan Kembali menggunakan spreader sampai saluran akar terisi penuh. Sebuah saluran harus memiliki bentuk runcing terus menerus dengan stop apikal yangpasti, sebelum siap untuk diisi

dengan metode ini.

Kelebihan dari Teknik pengisian lateral:

Dapat digunakan di sebagian besar situasi klinis.
Selama pemadatan gutta-percha, inimemberikan kontrol panjang, sehingga mengurangi kemungkinan pengisian yang berlebihan.

Kekurangan dari Teknik pengisian lateral:

Mungkin tidak mengisi ketidakteraturan saluransecara efisien.
Tidak menghasilkan massa yang homogen.
Ruang mungkin ada di antara aksesori dan kerucututama

Gambar 2. Teknik Lateral Condensatio

Teknik Vertical Condensation

Teknik pemadatan vertikal metode gutta-percha yang dihangatkan dalam pengisian saluran akar diperkenalkan oleh Schilder dengan tujuan untuk mengisi semua sisi dengan jumlah maksimum gutta-percha dan jumlah minimum sealer. Ini juga dikenal sebagai teknik obturasiSchilder. Dalam teknik ini menggunakan plugger yang dipanaskan, tekanan diterapkan dalam arah vertikal ke gutta-percha yang panas, menyebabkannya mengalir dan mengisi ruang saluran akar. Kelebihan dari Teknik ini adalah sangat baik secara apikal, lateral dan obturasikanal lateral serta aksesori, sedangkan kekurangannya adalah meningkatkan resiko fraktur vertical, overfilling saluran dengan gutta- percha atau sealer dari apex, dan lebih time consuming.

Gambar 3. Teknik Pengisian Vertikal

Teknik Single Cone

Teknik single-cone terdiri dari penggunaan satu gutta-percha pada suhu lingkungan, dengan ketebalan semen yang bervariasi tergantung pada adaptasi titik tersebut ke dinding saluran akar. Teknik ini seringkali digunakan bersamaan dengan Teknik crown down. Denganmenggunakan semen tipis dan satu gutta percha, hal ini dapat meningkatkan sealing dari saluran akar. Porositas dalam volume besar , kontraksi, pelarutan semen dan adaptasi yang lebih rendah dari kerucut tunggal di sepertiga tengah dan koronal saluran dengan bentuk tidak teratur adalah kelemahan utama dari teknik ini.

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.

kindgirls brunette nailed cock on interview.
busty black hooker sells sex for money to client. teen anal
http://viet69hd.com
sexvideos2.net
black teen gangbang. xxxvideosfinder.pro
https://quran.firanda.com/pkv-games/ https://quran.firanda.com/bandarqq/ https://quran.firanda.com/dominoqq/ https://diman.id/pkv-games/ https://diman.id/bandarqq/ https://diman.id/dominoqq/ https://fp.parador-hotels.com/pkv-games/ https://fp.parador-hotels.com/bandarqq/ https://fp.parador-hotels.com/dominoqq/ https://smpalirsyadbwi.mppalirsyad.id/wp-includes/pkv-games/ https://smpalirsyadbwi.mppalirsyad.id/wp-includes/bandarqq/ https://smpalirsyadbwi.mppalirsyad.id/wp-includes/dominoqq/ https://tirtasago.co.id/pkv-games/ https://tirtasago.co.id/bandarqq/ https://tirtasago.co.id/dominoqq/ https://filipinohomes.com/blog/wp-content/uploads/-/pkv-games/ https://filipinohomes.com/blog/wp-content/uploads/-/bandarqq/ https://filipinohomes.com/blog/wp-content/uploads/-/dominoqq/ https://bralink.id/store/pkv-games/ https://bralink.id/store/bandarqq/ https://bralink.id/store/dominoqq/ http://206.189.157.220/sober/pkv-games/ http://206.189.157.220/sober/bandarqq/ http://206.189.157.220/sober/dominoqq/ https://taruna-alquran.com/user/pkv-games/ https://taruna-alquran.com/user/bandarqq/ https://taruna-alquran.com/user/dominoqq/ https://www.mutiarapackaging.com/pack/pkv-games/ https://www.mutiarapackaging.com/pack/bandarqq/ https://www.mutiarapackaging.com/pack/dominoqq/ https://pancarkan.com/support/pkv-games/ https://pancarkan.com/support/bandarqq/ https://pancarkan.com/support/dominoqq/ http://mail.hizbulwathan.or.id/ http://mail.hizbulwathan.or.id/bandarqq/ http://mail.hizbulwathan.or.id/dominoqq/ https://musikin.kekitaan.com/cord/pkv-games/ https://musikin.kekitaan.com/cord/bandarqq/ https://musikin.kekitaan.com/cord/dominoqq/ https://xn--12cm1b2b2b6cj4jse.com/emperor/pkv-games/index.html https://xn--12cm1b2b2b6cj4jse.com/emperor/bandarqq/index.html https://xn--12cm1b2b2b6cj4jse.com/emperor/dominoqq/index.html https://tirtasago.co.id/apache/ https://tirtasago.co.id/survei/ https://tirtasago.co.id/digital/judi-bola/ https://tirtasago.co.id/digital/mpo-slot/ https://tirtasago.co.id/digital/sbobet/ https://mppalirsyad.id/studio/ https://mppalirsyad.id/sthai/ https://mppalirsyad.id/httpdocs/slot77/ https://mppalirsyad.id/httpdocs/garansi/ https://mppalirsyad.id/httpdocs/bns/ https://mppalirsyad.id/httpdocs/mpo/ pkv games bandarqq https://vegahotelserpong.com/data/pkv-games/ https://vegahotelserpong.com/data/bandarqq/ https://vegahotelserpong.com/data/dominoqq/ https://www.giharu.com/apache/pkv-games/ https://www.giharu.com/apache/bandarqq/ https://www.giharu.com/apache/dominoqq/ https://disigndesign.com/apache/pkv-games/ https://disigndesign.com/apache/bandarqq/ https://disigndesign.com/apache/dominoqq/ https://peternakrakyat.com/panel/pkv-games/ https://peternakrakyat.com/panel/bandarqq/ https://peternakrakyat.com/panel/dominoqq/ robopragma https://pnjakpus.dgitalbox.com/digital/qris/ https://pnjakpus.dgitalbox.com/data/ https://pnjakpus.dgitalbox.com/digital/s77/ https://pnjakpus.dgitalbox.com/digital/mpo/ https://pnjakpus.dgitalbox.com/digital/bns/ https://eandalalin.sipjalan.com/data/pkv-games/ https://eandalalin.sipjalan.com/data/bandarqq/ https://eandalalin.sipjalan.com/data/dominoqq/ https://pawartosndeso.com/content/pkv-games/ https://pawartosndeso.com/content/bandarqq/ https://pawartosndeso.com/content/dominoqq/ https://www.kainpusat.com/img/pkv-games/ https://www.kainpusat.com/img/bandarqq/ https://www.kainpusat.com/img/dominoqq/ https://triptofun.id/data/pkv-games/ https://triptofun.id/data/bandarqq/ https://triptofun.id/data/dominoqq/ https://gh4zi.com/wp-content/uploads/ngix/pkv-games/ https://gh4zi.com/wp-content/uploads/ngix/bandarqq/ https://gh4zi.com/wp-content/uploads/ngix/dominoqq/ https://www.abm.dz/pkv-games/ https://www.abm.dz/bandarqq/ https://www.abm.dz/dominoqq/ https://gawai.co/docs/bandarqq/index.html https://gawai.co/docs/dominoqq/ https://www.islamicstudying.com/well/pkv-games/ https://www.islamicstudying.com/well/bandarqq/ https://www.islamicstudying.com/well/dominoqq/ https://x-naturalpro.com/pkv-games/ https://x-naturalpro.com/bandarqq/ https://x-naturalpro.com/dominoqq/ https://gawai.co/docs/pkv-games/index.html slot gacor https://triptofun.id/well.know/docs/ slot gacor slot thailand https://jakarta.ipdn.ac.id/well.know/mpo/ https://majalahintrust.com/lib/pkv/ https://majalahintrust.com/lib/bdqq/ https://majalahintrust.com/lib/dmqq/ https://firanda.com/well.know/pkv-games/ https://firanda.com/well.know/bandarqq/ https://firanda.com/well.know/dominoqq/ https://jakarta.ipdn.ac.id/docs/qris/ https://jakarta.ipdn.ac.id/docs/shki/ https://jakarta.ipdn.ac.id/well.know/slot77/ https://ntt-news.com/img/sgcr/ https://bidiknusatenggara.com/id/slgc/ https://hakrakyat.com/id/scgc/ https://www.teropong-ntt.com/jasa/scgc/ https://portalsumba.com/blog/ https://www.kupangsatu.com/blog/scgc/ https://mata-indonesia.com/well-blog/ https://www.mexin-tv.com/lite/ https://gesstur.id/scgc/ https://majalahintrust.com/well-know/ https://firanda.com/ngix/ https://inixindojogja.co.id/wp-content/uploads/scgc/ https://diman.id/scgc/ https://biospecta.id/survei/ https://majalahintrust.com/mpo/ https://goldenpro.id/ https://roteterkini.com/data/ https://www.rekrutmen.rsuannimah.com/id/pkv-games/ https://rekrutmen.rsuannimah.com/id/bandarqq/ https://rekrutmen.rsuannimah.com/id/dominoqq/ https://rabindranathtagorenursinginstitute.in/en/pkv-games/ https://rabindranathtagorenursinginstitute.in/en/bandarqq/ https://rabindranathtagorenursinginstitute.in/en/dominoqq/ https://pcnupasuruankota.org/pkv-games/ https://pcnupasuruankota.org/bandarqq/ https://pcnupasuruankota.org/dominoqq/ https://pppjo.prismatama-ct.com/wp-includes/bandarqq/ https://pppjo.prismatama-ct.com/wp-includes/dominoqq/ https://pppjo.prismatama-ct.com/wp-includes/pkv-games/ https://www.rsudprambanan.com/rembulan/pkv-games/ https://www.rsudprambanan.com/rembulan/bandarqq/ https://www.rsudprambanan.com/rembulan/dominoqq/ https://perpustakaan.smpn2kotadumai.sch.id/data/ https://perpustakaan.smpn2kotadumai.sch.id/docs/