Sawahlunto, Intrust – Kota Sawahlunto menjadi tuan rumah Hari Pangan se-dunia (HPS) ke 42 Provinsi Sumatera Barat yang jatuh pada 16 Oktober lalu bertema Leave No One Behind; Better Production, Better Nutrition, a Better Environment, and a Better Life. Pada kegiatan HPS, Rabu (2/11) ini turut mengundang Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Asisten II, dinas provinsi terkait, serta BUMN dan BUMD.
Sebagai panitia penyelenggara, Kepala Dinas KP3 Kota Sawahlunto, Heni Purwaningsih mengatakan tujuan peringatan Hari Pangan Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya penanganan masalah pangan, baik di tingkat global, regional maupun nasional.
Pada kegiatan ini, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto turut membuka bazar pangan yang bekerja sama dengan Toko Tani Indonesia, berbagai macam perlombaan serta pameran hasil pangan daerah.
“Kegiatan akan berlangsung hari ini dan esok dengan berbagai bazar pangan dan perlombaan tingkat kota hingga provinsi,” ucap Heni.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Wardarusmen mengungkapkan pemborosan pangan juga menjadi isu yang banyak mendapatkan perhatian publik. FAO memperkirakan bahwa sekitar sepertiga dari makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia, hilang atau terbuang antara proses panen dan proses konsumsi, yang dikenal sebagai Food Loss and Waste (FLW). Pada contohnya di salah satu TPA Payakumbuh sebanyak 60% merupakan limbah FLW.
“Pihak provinsi telah menggerakkan program antisipasi limbah pangan yang telah dicanangkan di Pasar Bukittinggi dengan menggunakan teknologi mesin untuk pengolahan limbah pangan,” ungkap Wardarusmen.
Berdasarkan data pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebanyak 40,3% timbulan sampah di Indonesia merupakan sampah makanan. Indonesia juga diklaim sebagai negara penghasil FLW terbesar kedua di dunia, diperkirakan mencapai 300 kg per kapita per tahun.
Pada sambutannya, Walikota Sawahlunto Deri Asta menuturkan untuk tema peringatan di Kota Sawahlunto berfokus bagaimana mewujudkan lebih cepat kedaulatan dan kemandirian pangan dalam pengendalian stunting dan inflasi daerah.
Sejak pandemi, sektor pertanian menjadi sektor unggulan yang mendukung dan mengurangi permasalahan perekonomian di masyarakat dimana 70 persen lahan pertanian di kota telah dikelola oleh masyarakat. Hasil gabah kering untuk kota sebesar 16.692 ton sedangkan yang dimanfaatkan atau dikonsumsi 65 ton sehingga secara data terjadi surplus.
“Evaluasi dan inovasi sehingga tugas kita menyejahterakan masyarakat lebih cepat terealisasi di masyarakat. Program bantuan bibit dan ternak dalam menggenjot ekonomi di masyarakat,” ucap Deri Asta.
Pada akhir sambutan acara dilakukan penyerahan bibit tanaman dan ternak kepada kelompok tani dan ternak beserta warga. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.