Padang, majalahintrust.com – Prof Firwan Tan Guru Besar Ekonomi Universitas Andalas, luncurkan buku karya terbaru berjudul Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Rakyat, Teori, Fakta dan Aplikasi, pada Selasa (8/8/2023) di Convention Hall Universitas Andalas.
Dalam peluncuran buku tersebut juga langsung dibedah oleh beberapa Panelis seperti Prof Werry Darta Taifur, Alfian Jamrah Kepala Bappeda Tanah Datar, Sam Salam dari Kadin Sumbar, Basril Djabar, Erinaldi Staf Alhi Pemprov Sumbar.
Acara peluncuran buku ini dihadiri para akademisi, mahasiswa, dan pejabat universitas. Bedah buku menjadi kesempatan bagi para peserta untuk lebih mendalam memahami gagasan dan pemikiran yang terkandung dalam buku itu.
Firwan Tan dalam paparannya mengatakan, buku yang ia terbitkan menuliskan gagasan tentang bagaimana pelaku ekonomi membuat lokasi-lokasi Kawasan Andalan Strategis Ekonomi (KASE), agar terfokus pada satu bisnis pada satu tempat.
Misalnya kawasan strategis ekonomis nelayan, kawasan ekonomis petani jagung, kawasan ekonomis petani ketela pohon dan lainnya. Minimal dalam satu daerah buat 10 lokasi kawasan tersebut, agar menciptakan dampak berantai dari masing-masing kawasan itu.
“Namun dalam membuat kawasan ini tak mungkin dikerjakan oleh Dinas SKPD, karena ini ada unsur bisnisnya dan nanti bertabrakan dengan aturan-aturan. Harus ada sinergi dari pelaku bisnis besar dalam membantu pemerintah, seperti Bank Nagari, Semen Padang, serta BUMN yang ada di Sumbar,” tuturnya
Firwan Tan juga menilai, Negara Indonesia ini banyak rencana-rencana dan teori-teori saja. Sehingga rencana yang banyak itu, hanya sedikit bisa diaplikasikan. Berapa banyak hasil penelitian yang dihasilkan di Indonesia, akan tetapi kurangnya praktik membuat penelitian tersebut hanya untuk memenuhi tugas-tugas dosen, untuk indeks scopus saja
Jika dicontoh dari negara maju, malahan tidak ada perencanaan dalam membuat satu langkah strategis. Gagasan yang muncul langsung diterapkan dan diaplikasikan di lapangan.
“Sama-sama kita lihat juga perbedaan mana dosen yang hanya melakukan penelitian saja dengan dosen yang melakukan penelitian dan langsung menerapkannya. Dosen yang langsung praktik dari hasil penelitiannya itu, bisa kaya kan,” tuturnya.
Rektor Unand Prof Dr Yuliandri dalam sambutannya mengapresiasi Prof Dr Firwan Tan SE MEc DEA Ing yang telah menelurkan buku. Karya-karya yang dihasilkan ini merupakan bagian dari capaian UNAND.
“Di mana seluruh dosen dan mahasiswa harus mampu menghasilkan karya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” ucap Rektor.
Lebih lanjut Prof Yuliandri mengungkapkan belum lama ini, UNAND mendapatkan penghargaan IKU (Indikator Kinerja Utama) pada pilar 5. Untuk diketahui IKU adalah sebuah patokan atau ukuran kinerja suatu instansi untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap lembaga atau instansi pemerintah wajib merumuskan IKU dan menjadikannya sebagai prioritas utama.
Secara garis besar, poin penilaian di IKU 5 ini meliputi dosen tetap yang memiliki karya ilmiah yang terindeks secara global, dosen tetap menjadi pembicara atau melakukan seminar/konferensi internasional.
Kemudian memiliki komunitas akademik atau komunitas profesional yang berkolaborasi dengan dosen dalam membuat luaran ilmiah, dan dosen tetap mendapat penghargaan internasional, pengakuan asosiasi, dan paten nasional untuk karya terapan.
“Dari penghargaan IKU 5 tersebut, menandakan UNAND unggul dalam hal jumlah terbanyak hasil kerja dosen yang dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata dia.(rs)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.