Padang – Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Ganefri, Ph.D, mengungkapkan bahwa program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Dikti) sangat cocok dengan filosofi minang “Alam Takambang Jadi Guru”.
Hal itu disampaikan Rektor Prof. Ganefri dalam sambutannya pada acara Wisuda Ke-123 UNP, Sabtu (26/6/2021) di Auditorium UNP. Wisuda hari pertama sebanyak 442 orang tamatan UNP, dari 1.381 tamatan yang wisudanya dilaksanakan selama 3 hari. Wisuda juga diisi orasi ilmiah walikota Padang Hendri Septa.
Menurut Ganefri, kebijakan merdeka belajar, memberikan kemerdekaan kepada setiap unit pendidikan berinovasi. Konsepnya harus menyesuaikan dengan kondisi dimana proses belajar mengajar berjalan, baik dari sisi kearifan lokal, sosio-ekonomi, maupun infrastruktur.
“Esensi merdeka belajar, menggali potensi terbesar para guru sekolah dan peserta didik untuk berinovasi guna meningkatkan pembelajaran secara mandiri,” ujarnya.
Dalam program merdeka belajar kata Rektor bersahaja ini, peserta didik diberi kebebasan untuk mengakses ilmu, tidak hanya sebatas di ruang kelas, tapi juga bisa di luar kelas. Bisa melalui media online, perpustakaan, termasuk lingkungan sekitar.
“Guru tidak lagi menjadi sumber utama. Karena itu guru harus memahami konsep merdeka belajar agar bisa membimbing dan mengarahkan siswa,” jelas Pria asal Payakumbuh itu.
Di UNP lanjut Ganefri menerangkan, program merdeka belajar telah bersentuhan dengan filosofi alam tambang jadi guru. Dan itu diwariskan oleh generasi pendiri UNP dan hingga kini tetap terjaga dalam sistem pendidikan UNP.
“Filosofi alam takambang jadi guru, menjadikan alam sekitar sebagai sumber pembelajaran. Dan ini lebih bervariasi di banding guri di sekolah. Alam takambang selalu serasi dan selaras dengan perkembangan zaman. Karena di alam takambang, tidak ada istilah keterikatan, keterbatasan maupun kadaluarsa,”bebernya.
Prinsip alam takambang jadi guru, kata Prof. Ganefri, telah diterapkan sejak lama oleh pelopor dan tokoh pendidikan minang, seperti Rohana Kudus dengan sarana pendidikan Amai Setia dan Enngku Muhammad Syafei dengan mendirikan Indonesisch Nederlandsche School (INS) di Kayutanam, tahun 1916 silam.
“Prinsip alam takambang jadi guru menumbuhkan jiwa kemerdekaan. seseorang hanya patuh pada kebenaran, hormat pada kebaikan. Sama halnya dengan konsep merdeka belajar yang mengembangkan kurikulum alternatif dan memberi penekanan pada kebebasan guna merangsang multitalenta,” urainya.
Wisuda ke-123 UNP ini, dilalsanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Semua undangan dan wisudawan diwajibkan mengikuti swab antigen. wisuda dilaksanakan secara luring, juga virtual.(*)