Refleksi MTQ, Warisan Budaya dan Bukan Sekedar Membangun Spritual Belaka
Oleh : H. Abdel Haq, S.Ag, MA
Pelaksanaan MTQ yang telah mengakar bagi umat Islam Indonesia, merupakan sebuah wadah, media dan ajang strategis untuk menyiapkan generasi hebat berkualitas dunia akhirat, beriman dan bertaqwa dan mencintai NKRI.
Kalau di awal pelaksanaan MTQ Nasional yang dilombakan sangat terbatas sekali, hanya cabang tilawah dewasa saja. Pasca didirikannya LPTQ oleh Pemerintah cq Kementerian Agama, maka pelaksanaan MTQ terus maju dan berkembang cabang lombanya.
Sampai tahun 1990-an telah dilombakan cabang Tilawah tingkat kanak2, remaja dan dewasa putera puteri, cabang Musabaqah Hifzhul Quran (MHQ) 30 Juz, 20 Juz, 10 Juz, 5 Juz dan 1 Juz tilawah dan non tilawah. Musabaqah Fahmi Quran (MFQ), Musabaqah Syarhil Quran (MSQ), Musabaqah Khatil Quran (MKQ), Musabaqah Qiraatus Sab’ah (MQS), murattal dan mujawwad.
Sedangkan, pada era tahun 2000-an juga berkembang Musabaqah Tafsir Al-Quran, dengan bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. Di samping itu, juga telah diadakan pula Musabaqah Karya Tulis ilmiah Al-Quran( MKTIQ).
Dengan pelaksanaan MTQ dari masa ke masa yang dilakukan pemerintah Indonesia, telah banyak melahirkan Qori Qori-ah, Hafizh-Hafizhah, Mufassir-Mufassirah bertaraf Internasional dari Indonesia.
Khusus bagi kita masyarakat Sumatera Barat, telah dua kali dipercayakan oleh pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah. Pertama sekali pada MTQ Tingkat Nasional ke-13 tahun 1983 di Padang. Alhamdulillah, tuan rumah Sumatera Barat mendapatkan julukan Tri Sukses. Sukses sebagai pelaksana dengan segala pertanggungjawabannya, sukses dalam melayani para tamu seluruh Indonesia dan sukses meraih prestasi yang diraih oleh Kafilah Sumatera Barat.
Di samping itu, yang sangat istimewa dan menjadi monumental dari hasil pelaksanaan MTQ Nasional XIII tahun 1983 itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Ir. H. Azwar Anas, Ketua LPTQ Drs. H. Sjoerkani yang juga Sekwilda Provinsi Sumatera Barat dan Kakanwil Departemen Agama H. Hasnawi Karim berhasil membangun dua bangunan monumental dari surplus pelaksanaan keuangan sebagai tuan rumah MTQ Nasional.
direalisasikan.
Untuk menjawab satu-satunya Kabupaten Pemekaran yang belum pernah menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi Sumatera Barat, akhirnya dijawab oleh Bupati H. Khairunnas yang didukung Forkompimda,Tokoh Masyarakat dan semua komponen daerah ini.
Secara kasat mata untuk menyambut alek keagamaan ini, Pemerintah Daerah Solok Selatan bersama lapisan masyarakat telah melakukan terobosan dan inovasi di bidang infrastruktur dan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk menyukseskan pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Sumatera Barat ini.
Meskipun dengan berbagai tantangan dan ujian, akhirnya Solok Selatan diperkenankan Allah SWT untuk mengabulkan impian yang telah terpendam dalam hati masyarakat Solok Selatan untuk menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Kesiapan tuan rumah untuk menerima ribuan para hamalatul Quran, pecinta Al-Quran dan para aktivis yang bergerak di bidang pengembangan Al-Quran dari berbagai daerah di Ranah Minang tacinto, terlihat jelas.
Betapa semakin tacelak, semakin bersih dan semakin tingginya animo masyarakat Padang Aro khususnya dan Solok Selatan pada umumnya dalam menyambut para tamu pecinta Al-Quran dengan penuh kegembiraan, keramahan, penuh kesantunan dan ukhuwah Islamiyah yang mendalam.
Akhirnya, mari kita ucapkan selamat menjadi tuan rumah. Semoga mampu mendapatkan tri sukses. Sukses menjadi tuan rumah yang baik, sukses dalam mempertanggungjawabkan LPJ dan sukses prestasi buat tuan rumah. Aamiiin … Wallaahua’lam bishshawaab, Wassalam.
(Penulis mantan Kakan Kemenag Pasaman dan Dharmasraya)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.