Tanahdatar, majalahintrust.com – Sebanyak 31 orang anak Nagari Koto Tuo kecamatan Sungai Tarab baik di kampung maupun dari perantauan mengikuti kegiatan sunat masal.
Kegiatan sunat masal itu dihadiri Bupati Tanah Datar Eka Putra, Anggota DPRD Sumbar Ir Arkadius Datuk Intan Bano anggota DPRD Tanah Datar Yalpimajurin, Sekretaris Camat Sungai Tarab Sri Handayani, Forkopimca, Wali Nagari Koto Tuo Yusri, Lembaga unsur, tokoh masyarakat dan perantau serta segenap masyarakat Nagari Koto Tuo.
Ketua KAN Koto Tuo A. Dt Tanbasa menyebutkan Nagari Koto Tuo selain di kenal dengan nagari penghasil bubuk kopi, masyarakatnya juga memiliki tradisi adat yang kental sebelum menyambut bulan Ramadhan yaitu tradisi sunatan masal yang diawali dengan bararak (pawai).
Kegiatan tersebut merupakan tradisi yang turun temurun dari dahulunya dan selalu dilaksanakan oleh masyarakat nagari Koto Tuo. Bahkan yang di rantau pun pulang untuk melaksanakan sunatan/khitanan di kampung halaman yang didasari kebersamaan dan kekompakan.
Wali Nagari Koto Tuo Yusri mengakui pelaksanaan sunatan masal ini selalu dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan yang diawali dengan bararak sembari bersilaturahmi dengan menyambangi penghuni di rumah masing-masing.
“Bararak sunatan masal sudah tradisi di nagari Koto Tuo sesuai dengan kebiasaan adat salingka nagari, turun ka bumi, naik ka bukik, tanpa membedakan yang kaya dan yang miskin, seluruhnya disambangi,” ungkapnya.
Untuk tahun ini sebanyak 31 orang anak baik yang berada di kampung dan di rantau yang mengikuti bararak hari ini guna pelaksanaan khitanan sesuai jadwal yang telah disepakati
Bupati Eka Putra menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan bararak sunat masal yang dilaksanakan masyarakat nagari Koto Tuo. “Kegiatan bararak sunatan massal ini adalah bentuk tradisi masyarakat yang patut dilestarikan. Ini melambangkan kekompakan masyarakat dan mempererat silaturahmi antara sesama masyarakat yang ada di ranah dan dirantau. Bahkan induak bako dan anak pisang yang ikut mengantarkan anaknya untuk bararak,” ungkapnya.
Selain itu tambah Bupati, kegiatan ini akan mengembalikan kearifan lokal tentang adat dan tradisi salingka nagari. Kegiatan ini menurutnya patut dimasukkan ke program unggulan daerah “satu nagari satu event” dengan tujuan mengangkat adat budaya dan tradisi yang ada di nagari masing-masing.
Eka Putra juga menyampaikan, sunatan adalah perintah agama yang wajib dilaksanakan oleh setiap anak laki-laki. “Untuk itu selamat kepada anak-anak yang akan di sunat dan semoga dengan telah di sunat untuk meningkatkan ibadah dan ketaqwaannya kepada Allah, harapnya.
Anggota DPRD Sumbar Arkadius, mengapresiasi dan mengajak masyarakat Koto Tuo untuk selalu menjaga, melestarikan dan mengembangkan tradisi bararak sunat masal dalam rangka mempererat silaturahmi.
“Melalui sunatan ini diharapkan agar anak-anak untuk selalu berbakti kepada orang tua, dan bertaqwa kepada Allah M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.