Sederet Kesuksesan Aidil Fiqri di Ranah Minang dan Harapan Baru BPJN Sumbar Ditangan Bambang Pardede
Padang – Ir. Bambang Pardede jabat Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat menggantikan Ir.H Aidil Fiqri MT. Pelantikan dilaksanakan di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Senin (22/6) bersamaan dengan 489 pejabat Eselon III.
Bambang Pardede sebelum diamanahkan menjabat Kepala BPJN Sumbar, berdinas di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan menjabat Kepala Bidang Pembangunan dan Pengujian.
Sementara Aidil Fiqri kembali bertugas di Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai Kasubdit Wilayah I Bagian Perencanaan Pembangunan
“Pak Aidil Fiqri kembali bertugas di Jakarta di Ditjen Bina Marga,” Ucap Kabag Humas Komunikasi Publik Kementerian PUPR Kresno kepada majalahintust.com.
Aidil Fiqri menjabat Kepala BPJN III Padang (saat ini Kepala BPJN Sumbar) dari Juni tahun 2018 hingga Juni 2020. Selama berada di Nagari Ranah Minang, banyak pekerjaan infrastruktur yang sudah dilaksanakan oleh pria yang memiliki ciri khas rambut putih ini.
Seperti cepatnya pekerjaan pembangunan Jembatan Batang Kalu Kabupaten Padang Pariaman, yang sempat roboh pada Desember 2018 yang menghebohkan Tanah Air dan mendapat perhatian khusus Presiden Joko Widodo.
Dalam waktu empat hari dua jembatan panel darurat terpasang untuk memperlancar arus lalu lintas Padang – Bukittinggi yang terkenal sangat padat. Bahkan dalam rentang waktu 2,5 bulan saja, seluruh pekerjaan jembatan diselesaikan.
Lalu Aidil Fiqri menyelesaikan pekerjaan Paket WINRIP Lubuk Alung – Kurai Taji dan paket WINRIP Painan – Kambang serta paket WINRIP Indrapura – Tapan, pekerjaan Jembatan Sungai Dareh Dharmasraya dan paket pekerjaan lainnya.
Di masa beliau juga Jalan Trans Mentawai Pulau Siberut berhasil dibuka sepanjang 30 Km, meneruskan pembangunan ruas Trans Mentawai Sipora, membuka akses jalan menuju Pelabuhan Teluk Tapang Pasaman Barat, membenahi ruas jalan Provinsi di Kabupaten Agam. serta masih banyak lagi sederet pekerjaan infrastruktur yang dipersembahkan untuk Sumbar.
Pihaknya pun selalu berupaya memelihara jalan nasional yang ada di Sumbar, meski mendapat alokasi anggaran yang dinilai sangat kurang.
Hanya satu rencana besar pria asli Palembang ini belum bisa diwujudkan, yakni membangun Fly Over Sitinjau Laut yang berada diruas Kota Padang menuju Kabupaten Solok.
Aidil Fiqri mengatakan, pencapaian kinerja yang baik selama dua tahun ini dikarenakan mendapat dukungan penuh dari seluruh unsur yang ada di BPJN III. Disamping itu juga dukungan masyarakat Sumbar serta masukan dari berbagai pihak berperan penting menjaga kualitas dari pekerjaan. Tanpa ada kerjasama dari seluruh stakehokder, mustahil pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan.
“Terimakasih atas dukungan dari berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Semoga infrastruktur yang sudah terbangun dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan dengan Kepala BPJN Sumbar yang baru semakin baik lagi,”harap Aidil.
Pemerhati infrastruktur Sumbar Ir.Reri L Tanjung MM ditempat terpisah menilai, kinerja Aidil Fiqri selama memimpin BPJN III Padang sangat bagus.
Hanya saja beliau belum bisa mewujudkan cita-cita besar di Sumbar ini, karena banyaknya bencana alam yang terjadi di ruas jalan nasional, sehingga menguras waktu dan pikiran beliau. Wajar saja memang banyak bencana terjadi, karena wilayah Sumbar merupakan supermarket bencana.
Awal beliau menjabat tahun 2018 sudah dihadapkan dengan robohnya jembatan Batang Kalu. Tahun 2019 juga menghadapi berbagai bencana longsor di seluruh ruas jalan nasional dan paling parah longsor di Pangkalan yang memutus ruas Sumbar – Riau.
Malah di Tahun 2020 ini juga menghadapi longsor di Lembah Gumanti yang memutus habis jalan nasional ke Solok Selatan
“Jadi wajar saja Pak Aidil susah berakselerasi. Karena selama beliau menjabat banyak sekali bencana yang beliau urus. Semoga di tahun berikutnya anggaran APBN dengan porsi besar bisa sampai ke Sumbar dan infrastruktur fenomenal bisa hadir ditengah tengah masyarakat,” Pungkas Reri alumni Institut Teknologi Bandung ini. (Ridho)