LUBUK KILANGAN – Lama tak ‘menggili si kulit bundar’, Cagub bernomor 3, Irjen Pol (P) Fakhrizal ternyata masih bisa menunjukan kemampuannya bersepakbola.
Saat dirinya bersama para veteran PSP dijamu Tim Veteran Semen Padang FC main di lapangan Sepakbola Komplek Unand Gadut Lubuk Kilangan Kota Padang, Sabtu (10/10), tim Fakhrizal menang tipis (3-2). Dua gol di antaranya disumbangkan Fakhrizal.
Nama Fakhrizal memang tidak bisa dipisahkan dari sepakbola. Saat masih remaja, pada tahun 1981-1982, Fakhrizal tercatat sebagai salah satu pemain PSP Junior yang cukup dikenal lincah di lapangan.
Setelah kemudian menjadi polisi dan tidak rutin lagi menjadi pemain sepakbola, tetapi hati dan pikirannya tetap tidak bisa dipisahkan dari sepakbola.
Saat menjabat sebagai Kapolda Sumbar pada tahun 2017, memori masa remaja sebagai pesepakbola muncul lagi. Tetapi bukan untuk main, namun menggelar iven sepakbola.
“Ada tiga iven besar yang saya ikut menggelar saat saya masih jadi Kapolda Sumbar. Dan itu mendapat perhatian besar dari kalangan komunitas pesepakbola Sumbar,” ujar Fakhrizal di sela-sela rehat pertandingan eksebisi veteran bola Sumbar itu.
Menurut Fakhrizal, ketiga iven itu adalah Turnamen sepakbola Kapolda Cup, Turnamen Minangkabau Cup dan Turnamen Sepakbola Rajawali Piala Kapolda serta membantu beberapa kompetisi sepakbola. Termasuk membantu beberapa klub untuk memunculkan bibit-bibit pemain sepakbola masa depan Sumbar.
Namun diakuinya, momen sepakbola yang dia bangun tidak maksimal. Sebab sebagai Kapolda, dirinya memiliki banyak keterbatasan dalam pembinaan sepakbola.
Untuk menjadikan kompetisi lebih maksimal butuh dukungan sistem dan penganggaran besar di APBD Sumbar. Tidak bisa partisan seperti dirinya sebagai Kapolda saat itu.
Pembinaan sepakbola harus satu rumus dengan DPRD, sebab mereka yang menyetujui anggaran pembinaan sepakbola dan cabang olahraga lainnya. Menurut Fakhrizal, teman teman di DPRD harus dilibatkan juga dalam olahraga, termasuk sepakbola.
“Misal, jika Ketuanya berasal dari kalangan kantor gubernur maka sekretaris atau bendahara tim harus dari DPRD, supaya sinkron visi pembinaannya,” papar Fakhrizal.
Dan harus diingat, tambah Fakhrizal, sepakbola atau cabang olahraga lainnya adalah perekat hubungan yang harmonis antarlembaga, termasuk gubernur dan DPRD. Jadi, dimana daerah, yang hubungan eksekutif dan legislatifnya bagus, pasti dunia olahraganya juga bagus.
Alasan Fakhrizal, dunia olahraga adalah dunia kompetisi sekaligus sportifitas. Orang olahraga jika berkompetisi sportif, tidak ada jegal menjegal itu. “Kalau di sepakbola menjegal itu memang ada tetapi tricknya dibenarkan dengan menggunakan metode, bukan untuk menyakiti lawan, tapi mengambil bola dari lawan,” papar Fakhrizal sambil memperlihatkan tawa khasnya.
Siap Bangkitkan Kembali
Sebagai Calon Gubernur, Fakhrizal juga menitip satu program visi misinya yakni membangkitkan kembali dunia olahraga di Sumbar, termasuk cabang sepakbola.
Fakhrizal berjanji jika dirinya terpilih sebagai Gubernur dia akan serius menangani sektor olahraga.. Termasuk di dalamnya memperbaiki kualitas atlit sekaligus kesejahteraannya.
Pada kesempatan itu Fakhrizal juga banyak mendapat masukan tentang kondisi pembinaan olahraga dan sepakbola Sumbar dalam beberapa tahun terakhir.
Fakhrizal memahami kondisi itu dengan perasaan sebagai seorang pembina dan sebagai juga seorang mantan pemain. Tetapi dia berharap masa gemilang dunia olahraga dan sepakbola di Sumbar bisa dicapai kembali saat dirinya memang benar dipercaya rakyat Sumbar sebagai gubernur. (*)