Padang – Universitas Andalas bakal menyelenggarakan Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2020. Peserta yang bakal mengikuti seleksi berjumlah 10.857 mahasiswa, dimana 1015 mahasiswa berada diluar Sumbar.
Agar dapat menduduki satu kursi di universitas terkemuka di Sumatera ini, peserta harus melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), yang bakal dilaksanakan pada 5-15 Juli mendatang.
Rektor Unand Prof Yuliandri didampingi Wakil Rektor I dan Wakil Rektor III Insanul Kamil mengatakan, pelaksanaan UTBK SBMPTN tahun ini sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya, karena masih berlangsungnya Pandemi Covid 19.
Bedanya kata Yuliandri adalah saat ini waktu ujian sekarang 105 menit dengan materinya hanya tes potensi skolastik. Sementara pada ujian sebelumnya ada banyak materi tes yang harus dilaksanakan oleh peserta.
Ia juga menyampaikan, untuk melaksanakan ujian ini sudah mendapat izin dari Gubernur Sumatera Barat dan Walikota Padang. Izin tersebut sebagai syarat utama bagi UTBK yang berada di zona merah.
Selain itu juga Unand patuh dan tunduk pada protokol kesehatan Covid 19, dengan menyediakan tenaga kesehatan saat ujian, tenaga pengawas maksimal berusia 45 tahun, memeriksa suhu tubuh peserta, meminta peserta memakai masker, mencuci tangan, membuat jarak bagi peserta ujian, kuota per masing-masing tempat ujian dikurangi, komputer untuk ujian dibersihkan, dan sederet tindakan lainnya untuk mencegah virus menjangkiti peserta.
“Tagline UTBK kita tahun ini kesehatan dan keselamatan paling utama. Oleh sebab itu protokol kesehatan Covid 19 betul betul kita jalankan. Agar mencegah nantinya penyebaran virus Covid 19. Kami tidak mau Unand menjadi klaster baru penyebaran Covid 19. Jadi peserta dan orangtua tidak perlu khawatir,”ungkap Yuliandri.
Lebih lanjut Yuliandri menjelaskan, berdasarkan arahan Kemenristek Dikti, ada tiga rencana jadwal ujian tahun ini.
Rencana pertama adalah ujian tetap dilaksanakan pada 5-15 Juli. Ada perubahan dalam pelaksanaannya, jika semula dilaksanakan dalam empat sesi, maka saat ini dilaksanakan sebanyak dua sesi saja, dimana sesi pertama dihelat dari jam 09.00 – 11.00 dan sesi kedua dari 14.00 – 16.00. Totalnya ujian yang kita laksanakan selama 8,5 hari.
Rencana kedua sebut Yuliandri pada 20-29 Juli sekira ada penundaan ditanggal semula karena Covid 19.
Rencana ketiga adalah jadwal force majeur pada 29 Juli – 2 Agustus. Misalnya ada peserta dari zona merah berhalangan hadir karena Corona, maka ujian dilaksanakan pada jadwal ini dengan kegiatan ujian di lokasi setempat. Atau ada peserta yang terhambat karena bencana alam serta peserta saat akan ujian suhu tubuhnya melebihi 38 derajat, juga mendapat dispensasi ujian pada jadwal ini.
“Peserta yang berhalangan hadir untuk melapor ke panitia, sehingga kita bisa buat berita acaranya dan bisa menyusul ujian pada jadwal force majeur,” Kata Yuliandri.
Sementara itu Wakil Rektor III UnandInsanul Kamil menambahkan, kuota mahasiswa baru Unand 5000an dengan besaran 30 persen berasal dari SNMPTN, 40 persen dari SBMPTN, dan 30 persen dari jalur mandiri.
Peserta ujian kata Insanul Kamil, mayoritas berasal dari dalam Sumbar. 1015 orang berasal dari luar Sumbar, diantaranya dari Jawa Timur, dari Kalimantan, dari provinsi tetangga, bahkan satu orang dari Papua.
“Kita.juga sudah menyiapkan 45 ruangan ujian yang tersebar di lingkungan Kampus Unand. Kita tidak boleh mengadakan ujian diluar. Kita juga sudah kerjasama dengan PLN agar listrik tetap hidup selama ujian, serta Telkom agar jaringan internet tetap ready selama ujian,” Bebernya.
Walaupun ujian bertahap namun pihaknya memastikan bahwa pengumuman hasil ujian dilaksanakan serentak. (Ridho/Fauzan)