Ridho Syarlinto
Majalah Intrust
Mencari dukungan dengan melakukan cara-cara yang elegan jelang perhelatan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat merupakan suatu kewajaran.
Salah satu caranya adalah, sah-sah saja meminta surat dukungan tersebut dilakukan, sepanjang tidak melanggar AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO) KONI.
Yang tidak wajar adalah, oknum cabang olahraga dan pengurus KONI yang mendukung calon pertama, kemudian diam diam juga mendukung calon lainnya. Adakah oknum seperti itu? Ada banyak malahan. Meminjam istilah Ketua AJO Sumbar Dasman Boy Dt Rajo Dihilie, kuciang aia.
Penulis mengatakan demikian, karena penulis mengikuti betul dalam beberapa edisi Musorprov KONI Sumbar sebelumnya. Wajah wajah oknum bermuka dua pun boleh dikata hingga saat ini masih itu ke itu juga. Penulis tak sebutkan nama, karena tak etis rasanya.
Makanya beberapa KONI Provinsi di Indonesia, dalam menyelenggarakan Musorprov, memberlakukan syarat tambahan bakal calon kandidat Ketua KONI harus memiliki surat dukungan dari cabor maupun KONI daerah yang dibubuhkan tandatangan yang bermaterai. Surat dukungan ini bertujuan agar oknum kuciang aia ini minimal tak bisa memainkan pola pola lama.
Kandidat ketua KONI yang pernah kecewa dengan oknum kuciang aia ini pasti tahu betul betapa pedihnya dikhianati, betapa hancurnya hati mereka ditinggalkan, betapa remuknya melihat hasil suara tak seperti ekspektasi yang dibayangkan.
Maka dari itu, menyatakan komitmen dalam mendukung calon kandidat adalah sebuah keniscayaan yang perlu dijalankan. Agar voter dari KONI maupun cabang olahraga tak liar dalam memberikan dukungan, tak pula menangguk keuntungan di air keruh.
Kenapa cabang olahraga dan KONI daerah se Sumbar takut berkomitmen, jika memang benar benar mendukung calon yang mereka usung? Kalau memang tak ingin berkomitmen, mudah saja, jangan tanda tangan surat dukungan. Dukungan yang diberikan di awal, toh juga tidak mencederai demokrasi dalam ajang Musorprov tersebut.
Jika memang kandidat ingin maju, tentulah siapkan semuanya dari sekarang. Mulai dari memperkuat lobi ke KONI dan cabang olahraga yang menjadi pemilik suara sah di Musorprov mendatang. Masih ada waktu untuk melakukan lobi-lobi. Dukungan pun masih bisa berubah-rubah.
Diminta juga kepada cabor dan KONI daerah yang nanti menjadi voter, lihat dan nilai betul sosok kandidat yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjabat Ketua Umum KONI Sumbar mendatang. Jika dirasa kandidat tersebut lebih baik dari yang lainnya, jatuhkan pilihan kesana. Belajarlah dari kesalahan, jangan beli kucing dalam karung.
Pilihlah sosok yang mengerti betul dengan kondisi olahraga Sumbar sekarang. Demi kemajuan olahraga Tuah Sakato di masa yang akan datang. Salam olahraga (***)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.