Take a fresh look at your lifestyle.
wannaporn.com cheerleader plays and uses dildo.
sexy ebony gilf. https://ohsexvideos.net
brother fucking his littel sister.wemadeporn.net
http://xxxhub.online
porn tube
www.rajwap.center

Terobosan Kelompok Tani Bersatu dan UPPO Hidup Bersama Diapresiasi Wabup Richi

681

 

Tanah Datar, Intrust – Terobosan yang dilakukan Kelompok Tani Baringin Bersatu dan kelompok Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO) Hidup Bersama yang telah berhasil mengembangan pupuk Kompos diapresiasi oleh wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian.

Ketika berkunjung ke Nagari Pitalah Kecamatan Batipuh, Wabup Richi mengatakan salah satu keuntungan terbesar yang dihasilkan dari memelihara ternak yaitu kotorannya, yang jika diolah menjadi pupuk kompos. Ini akan punya nilai ekonomis yang tinggi. Dan pupuk kompos dari kotoran ternak ini juga sebagai alternatif mengantisipasi kelangkaan pupuk organik bersubsidi yang dikeluhkan petani.

“Kelangkaan pupuk bersubsidi sudah menjadi keluhan bagi petani sejak lama tidak hanya di Tanah Datar saja, namun sudah hampir menyeluruh di Indonesia. Walau pemerintah sudah berupaya menambah kuota, namun itu juga belum mencukupi. Kebutuhan petani akan pupuk pun terus meningkat,” tegas Wabup Richi.

Menurutnya, ia sudah melihat langsung pengomposan kotoran ternak ini oleh Keltan Baringin Bersatu dimana prosesnya cukup cepat. Dari kotoran yang basah cukup dengan waktu tujuh hari sudah bisa kering dan diolah menjadi kompos dan bisa langsung ditebar ke tanaman. Sehingga dengan penggunaan pupuk non organik ini biaya juga lebih murah,” ujarnya.

Penggunaan pupuk kompos ini bisa juga untuk berbagai tanaman seperti tanaman vanili ujar Wabup saat meninjau perkebunan vanili salah seorang petani di Nagari Bungo Tanjuang Kecamatan Batipuh. Karena itu Wabup minta Bumnag dapat mengambil peran bersama pemerintah daerah dalam upaya memasarkan pupuk kompos ini.

Sebelumnya Wardian dari Keltan Baringin Bersatu mengatakan saat ini sudah ada teknologi yang dapat mempercepat proses pengeringan kotoran sapi sehingga lebih cepat dalam pengolahan menjadi kompos.

“Sebelumnya saya mengolah kompos ini bisa makan waktu tiga bulan, karena terkendala pengeringan. Namun sekarang dengan adanya teknologi ini, cukup tujuh hari kompos ini sudah bisa ditebar ke tanaman,” ujar Wardian.

Ia juga mengaku sangat kaget saat dikunjungi Wabup Richi langsung ke UPPO kelompoknya. Namun ia mengaku sangat termotivasi atas kunjungan Wabup yang sudah mau terjun langsung menebar pupuk non organik miliknya di hamparan sawah Keltan yang tidak jauh dari UPPO tersebut. M.Dt

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.

kindgirls brunette nailed cock on interview.
busty black hooker sells sex for money to client. teen anal
http://viet69hd.com
sexvideos2.net
black teen gangbang. xxxvideosfinder.pro