Jakarta, Intrust – Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy berkesampatan mengunjungi rumah duka keluarga almarhum Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris yang mengembuskan nafas terakhir di ICU Rumah Sakit Medistra, Jakarta, Ahad pukul 10.00 WIB (22/5) di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Pada kunjungan duka itu Wakil Gubernur diterima oleh istri Almarhum, Yeni Fatmawati. Dalam suasana duka yang mendalam, Yeni yang baru saja pulang dari pemakaman di Tanah Kusir, lantas menyampaikan permohonan maaf Almarhum pada masyarakat Sumbar melalui Wakil Gubernur.
“Mohon dimaafkan Alamarhum jika selama hidup Beliau memiliki salah dan khilaf,” kata Yeni.
Wakil Gubernur beserta jajaran yang hadir juga menyampaikan duka cita atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, “Kami turut berduka atas berpulangnya Bapak Fahmi Idris. Meneruskan pesan dari Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, kami juga menyampaikan permintaan maaf beliau yang belum berkesempatan hadir di tengah keluarga karena jadwal tugas yang sangat padat dan tidak dapat ditinggalkan,” kata Wagub.
Mengenang Fahmi Idris, beliau adalah putra Minangkabau yang pernah didapuk sebagai Menteri Tenaga Kerja pada Kabinet Reformasi Pembangunan, Presiden B.J. Habibie.
Disamping itu, di era Kabinet Indonesia Bersatu, pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, beliau menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dilanjutkan sebagai Menteri Perindustrian hingga tahun 2009.
Adapun Fahmi juga dikenal sebagai politisi dan wirausahawan. Pada 2008, ia mengambil pendidikan master untuk hukum bisnis di Universitas Padjadjaran, kemudian pada 2012. Ia meraih gelar Doktor bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dari Universitas Negeri Jakarta.
Selain itu, beliau juga menyandang gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Negeri Padang (UNP), yang memberi penghormatan atas karya-karya akademik beliau berupa buku serta jurnal yang bereputasi di tingkat nasional maupun internasional.
Fahmi Idris merupakan model daya juang dan contoh bagi generasi muda, bahwa semangat pantang menyerah dan keinginan untuk terus berprestasi dapat mengalahkan rintangan-rintangan di luar diri manusia. Sumbangsih beliau terhadap pembangunan, pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya di Ranah Minang tak diragukan. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.