Padang, majalahintrust.com–Wali Kota Padang, Fadly Amran, mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menciptakan inovasi sebagai solusi dari setiap permasalahan yang ada.
Meskipun dihadapkan pada efisiensi anggaran, Fadly menegaskan bahwa seluruh kegiatan yang telah menjadi program unggulan (progul) tetap harus dijalankan.
“Banyak catatan yang harus kita persiapkan, terutama dalam hal pemetaan prioritas. Kita butuh inovasi yang konkret, ” ujar Fadly Amran saat rapat persiapan desk to desk program OPD bersama tim percepatan di Bagindo Aziz Chan, Senin (21/4/2025).
Fadly juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota ke dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta Rencana Strategis (Renstra) perangkat daerah tahun 2025–2029. Penyamaan persepsi dan pemetaan ini diharapkan mampu menghasilkan capaian yang lebih optimal.
“RPJMD adalah pondasi. Kita ingin sesuatu yang baru dan lebih baik. Untuk itu, perlu pemetaan dan roadmap yang jelas untuk Smart City dan Kota Sehat, dengan pelayanan publik yang terintegrasi,” jelasnya.
Sisi lain, Fadly Amran juga meminta agar lurah dan stakeholder terkait untuk aktif menjalin komunikasi dan pertemuan bersama LPM, RT, RW, dan unsur masyarakat lainnya guna menyukseskan program tersebut unggulan.
Sementara itu, Tim Percepatan Pembangunan Kota Padang, Prof. Ganefri, menekankan perlunya indikator dan capaian yang jelas dalam pelaksanaan program Smart City.
“Program ini harus dirasakan langsung oleh masyarakat. Bagaimana Pemko Padang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan menjadi tolok ukur utama,” kata mantan rektor Universitas Negeri Padang itu.
Senada dengan itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Padang, Prof. Salmadanis, turut memberi arahan mengenai program unggulan yaitu smart surau. Menurutnya, program ini harus mampu menyelenggarakan kegiatan keagamaan yang bersifat inklusif dan inovatif.
“Smart Surau harus menjalankan kegiatan PHBI, seperti menyejahterakan imam masjid. Kegiatan keagamaan harus dikelola dengan baik, sehingga output dan income dari program unggulan mendapat umpan positif dari masyarakat,” ujarnya. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.