Palaluar, Intrust – Warga Jorong Kampung Baru Nagari Palaluar Kecamatan Koto VII, dihebohkan adanya pencurian ternak dengan disembelih di lokasi.
Pencurian ternak itu berjumlah tiga ekor sapi. Namun satu ekor yang berhasil dibawa pelaku, sedangkan dua ekor lainnya ditinggal begitu saja di lokasi.
Kapolsek Koto VII AKP Alminazri melalui Kasubag Humas Polres Sijunjung AKP Nasrul Nurdin membenarkan kejadian itu. Pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian setelah mendapat laporan dari warga setempat pada Selasa (7/6/2022).
“Para pelaku berhasil menyembelih tiga ekor sapi. Dua ekor sapi jantan dan satu sapi betina. Namun yang berhasil dibawa hanya seekor sapi, sedangkan dua ekor lainnya ditinggal dalam keadaan sudah disembelih,” tuturnya.
Dijelaskannya, pencurian ternak di Nagari Palaluar tersebut diketahui saat rekan korban bernama Ropis (22) warga setempat hendak memberi makan sapi miliknya dan kemudian melihat kandang sapi milik rekannya bernama Ali (45) sudah dalam keadaan terbuka. Sedangkan sapi tidak ada lagi di dalam kandang.
“Melihat hal itu, saksi langsung menghubungi korban dan mengatakan tiga ekor sapi sudah tidak di kandang. Kemudian korban bersama warga setempat melakukan pencarian di sekitar lokasi kandang,” tutur AKP Nasrul Nurdin.
“Sapi pertama ditemukan masih dalam keadaan utuh tapi sudah disembelih. Kemungkinan pelaku tidak berhasil memotong badan sapi. Sapi kedua hanya bagian kaki dan paha belakang yang diambil, dan sapi ketiga berhasil diangkut pelaku. Karena terdapat jejak bekas pemotongan di lokasi,” ujarnya.
Saat beraksi, pelaku sengaja memisahkan tiga ekor sapi. “Tiga ekor sapi yang disembelih pelaku ditemukan pada lokasi yang berbeda, tidak satu titik saja,” katanya.
Hingga kini, polisi masih mengumpulkan informasi dan sejumlah barang bukti untuk mencari jejak pelaku yang diduga merupakan kawanan. “Dari data yang kita dapat di lapangan, para pelaku merupakan kawanan. Dan bisa dibilang spesialis pencurian ternak. Hal itu terlihat dari jejak dan modus yang dilakukan saat mengekseskusi,” terangnya.
Atas kejadian itu korban mengalami kerugian sekitar Rp40 juta. “Untuk keberadaan pelaku masih dalam penyelidikan. Sedangkan kerugian pada korban diperkirakan mencapai Rp40 juta,” sebut Kasubag Humas.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus pencurian ternak, terutama menjelang lebaran Idul Adha.
“Terutama menjelang lebaran Idul Adha, kasus pencurian ternak ini sangat rawan. Apalagi saat ini harga daging yang tinggi. Karena itu kita imbau masyarakat waspada dan lebih berhati-hati agar kasus serupa tidak terjadi lagi,” tambahnya. Darwen
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.