Sijunjung, majalahintrust.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukungan dari Direktorat Perfilman Musik dan Media (PMM) dan Balai Pelestarian dan Kebudayaan (BPK) Wilayah III Provinsi Sumatera Barat kembali menggelar Alek Mandeh Festival Budaya Matrilineal ke 3 Tahun 2024.
Festival Budaya ini berlangsung selama tiga hari, yaitu dari hari Selasa sampai hari ini Kamis, tanggal 3 sampai dengan 5 Desember 2024 bertempat di Perkampungan Adat, Jorong Padang Ranah, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung.
Kegiatan yang dibuka oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon secara pesan video ini, Selasa (3/12) ini turut dihadiri Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, S.STP, M.Si bersama dengan Unsur Forkopimda, Sekdakab Dr. Zefnihan, AP. M.Si, Kepala OPD, Kepala BPK Sumbar diwakili Hasanadi SS, Perwakilan Direktorat PMM diwakili Wahyu Warsita, Camat Sijunjung Khairudin, dan Wali Nagari Sijunjung.
Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dalam sambutannya menyampaikan, perkampungan adat Sijunjung merupakan salah satu unsur budaya selain unsur geologi dan biodiversity dari Geopark Ranah Minang Silokek sebagai geopark nasional.
“Alhamdulillah, hari ini Festival Alek Mandeh yang ketiga tahun 2024, kembali dilaksanakan di sini. Semoga menjadi ajang yang luar biasa bagi kita untuk terus memajukan dan ajang promosi Geopark Ranah Minang Silokek itu sendiri,” terang Benny.
Alek Mandeh Festival Budaya Matrilineal tahun 2024 ini dengan berbagai kegiatan yaitu Arak Iriang Bakaua, Klinik Kritik Pertunjukan dan Budaya, Pameran Kebudayaan, Lomba Mars Bundo Kanduang, Lomba Tari Piriang, Lomba Baju Kuruang Basiba dan Pertunjukan Seni Budaya.
Dengan terselenggaranya kegiatan Alek Mandeh Festival Budaya Matrilineal 2024 ini, akan menjadi wujud nyata dari amanat Undang-undang nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan. Karena saat ini Kabupaten Sijunjung sudah mempunyai Geopark Ranah Minang Silokek yang sedang dinominasikan untuk menjadi Geopark Dunia.
Dan ke depannya Perkampungan Adat Padang Ranah dan Tanah Bato Nagari SIjunjung dapat diwujudkan menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Diharapkan Alek Mandeh dapat menjadi laboratorium dan pengalaman bersama untuk melihat berbagai pandangan atas sistem budaya matrilineal hari ini yang dapat memberi gambaran tentang pihak-pihak dalam ekosistem budaya matrilineal.
Lebih lanjut Benny, mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah menyukseskan Alek Mandeh ini. Terutama kepada Kementrian Kebudayaan RI, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat dan seluruh panitia.
“Kita berharap, kegiatan ini terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya dan sama-sama kita sukseskan,” urai Benny.
“Selamat melaksanakan kegiatan Alek Mandeh Festival Budaya Matrilineal tahun 2024, semoga sukses untuk kita semua,” ungkap Benny. Darwen
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.