Padang – KONI Sumbar melaksanakan Rapat Evaluasi TC Pelatprov PON XX Papua, dari bulan Pebruari s/d Desember 2020 Sabtu (5/12). Rapat dipimpin langsung oleh Ketum KONI Sumbar Syaiful, SH, M.Hum.
Hadir Waketum II Fazril Ale, Sekum Irnaldi Samin, Ketua Bidang Media Humas Sareng Suprapto, Pengurus Klinik KONI Sumbar dr. Pudia dan Konsultan Pelatih Fisik Pelatprov Sumbar. DR Rina Ambar Dewanti, S.Pd, M, Pd, serta Raymon dan Furqan Ka sekretariat KONI.
Menurut Syaiful, hasil pelaksanaan TC PON periodesasi 2020, berdasarkan laporan Tim Teknis dan Konsultan latihan fisik PON Sumbar, telah dapat terlaksana sesuai tahap-tahapan kegiatannya. Antara lain; test kebugaran fisik dan kesehatan, kegiatan pembekalan kepada atlet maupun pelatih serta kegiatan try out/try in para cabor.
Dan dari data khusus Konsultan latihan fisik terhadap para atlet, terpantau mereka mempunyai track record. Sementara bagi cabor lainnya yang tidak terpantau secara rutin, para pelatih cabornya telah mengirim progres dari bulan Pebruari – Desember 2020 dan hal-hal lain dengan catatan.
Lebih lanjut Ketum KONI Sumbar menyampaikan, KONI Sumbar telah menyiapkan Program TC PON Sumbar tahun 2021 dengan Pola strategis menuju mencapaian prestasi terbaik pada PON XX/2021 Papua.
Untuk periodesasi Program TC PON Sumbar tahun 2021 ini diperkuat dengan menugaskan perangkat pendukung di bawah koordinasi bidang Tim Teknis, yakni Konsultan latih fisik PON Sumbar, Klinik Kesehatan dan Bidang Media humas KONI Sumbar.
Diharapkan bidang-bidang tersebut dapat berperan secara aktif, mendukung, memantau, menerima masukan dan membuat rekomendasi kepada Ketum sesuai dengan tugas dan perannya, sehingga penyelenggaraan TC PON Sumbar dapat berjalan lebih maksimal sesuai rencana.
“Kita perlu melakukan upaya optimalisasi dengan menggenjot ketertinggalan dan atau melakukan degradasi dalam memberangkatkan atlet ke Papua. Ini demi harga diri dan marwah Ranah Minang di ajang PON Bumi Cendrawasih Papua,” ungkapnya.
Syaiful juga meminta agar atlet bisa menyesuaikan dirinya dengan situasi dan kondisi Papua. KONI Sumbar sendiri akan membangun komitmen dengan para pelatih untuk melaksanakan latihan simulasi waktu sesuai dengan kondisi di Papua, utamanya mengenai adanya perbedaan waktu sekitar 2 jam.
“Kita juga akan perankan Klinik kesehatan atlet KONI Sumbar yang dibuka setiap hari kerja dan bertugas memantau kesehatan atlet serta memberi pelayanan kesehatan kepada para atlet TC PON Sumbar”, tambah Syaiful. (*)