PADANG — Beras merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Hampir semua orang di Indonesia makan nasi rata-rata 3 (tiga) kali sehari-hari. Data komsumsi perkapita pertahun di Indonesia 94,9 Kg/Kapita/Tahun dan di Sumatera Barat 100,6 Kg/Kapita/Tahun melebihi komsumsi nasional.
Pada saat ini banyak masyarakat yang mulai beralih ke beras organik. Manfaat beras organik banyak. Keunggulan beras organik diperoleh karena selama proses berproduksi, tidak ada pestisida dan pupuk kimia yang digunakan. Udara yang digunakan pun harus terjamin kebersihannya, tidak tercemar.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah saat membuka acara Launching Beras Organik Melalui Koperasi Padang, 7 Juni 2021 di Aula Kantor Gubernur.
“Beras organik memiliki tingkat keamanan pangan yang sangat tinggi dan memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan dan daya tahan tubuh manusia, makanya kita dianjurkan untuk komsumsi beras organik, apalagi disaat pandemi Covid-19,” kata Mahyeldi.
Gubernur menjelaskan keunggulan keunggulan atau manfaat organik bisa mencegah tubuh dari penyerapan zat-zat kimia berbahaya yang dihasilkan oleh pestisida, pupuk kimia, dan udara yang tercemar.
Ia mengatakan hingga saat ini inovasi memegang peranan sangat penting dalam setiap program kegiatan maupun terhadap produk semakin baik yaitu dengan adanya kemasan kedap udara untuk produksi beras lebih terjamin kesehatannya.
“Kandungan gizi lebih terjamin dibandingkan dengan beras non-organik. Beras bebas dari bahan pengawet, sehingga kemasannya benar-benar diperhatikan,” ucapnya.
Hadirnya koperasi dalam memasarkan beras organik, dalam rangka peningkatan pendapatan dan kesejahteraan, perlu dilakukan dan pemasaran produk pertanian.
Untuk itu Kami menghimbau ASN yang ada di Sumbar, dan seluruh masyarakat Sumatera Barat untuk mengkonsumsi beras organik.
“Dengan menkonsumsi beras organik, badan kita menjadi sehat, pikiran kita menjadi cerdas, bekerja semangat dan petani sejahtera,” ujarnya.
Koperasi diharapkan dapat memanfaatkan peluang usaha pemasaran beras organik anggota, khususnya koperasi pegawai negeri di lingkungan OPD masing-masing. Untuk menjamin ketersediaan beras organik pada koperasi.
“Kota harus bangkitkan gairah koperasi sebagai soko guru ekonomi kerakyatan seperti yang digagasan oleh Bung Hatta Bapak Koperasi Indonesia. Seorang pejuang pemerhatikan rakyat asli Sumbar,” sebut Mahyeldi.
Sementara itu, Kadis Koperasi dan UKM Sumbar, Ir. Nasrizal, MM, siap membantu pengembangan industri kreatif untuk pengelolaan koperasi yang sehat, dan solid tentu saja akan membuat anggota sejahtera.
“Kekuatan ekonomi masyarakat kecil tergantung dengan adanya Koperasi yang bunganya ringan dan bisa menerapkan kegotong royongan selama pandemi ini,” ungkapnya.
Diharapkan dengan adanya komoditi komoditi yang diproduksi koperasi, UKM, maupun kelompok usaha yang telah menembus e-commerce tersebut, dapat mendorong komoditi lainnya untuk memperluas pemasaran melalui koperasi.(*)