Padang – Mendapat amanah dari Presiden Republik Indonesia guna menuntaskan rehabilitasi sekolah di seluruh wilayah Tanah Air sejak tahun 2019, membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak cepat dan sigap menuntaskan amanah tersebut.
Tujuannya jelas, agar dapat mempercepat pemerataan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan di wilayah yang infrastrukturnya masih kurang, terutama pada wilayah 3T (terdepan, tertinggal dan terluar). Selain itu juga program rehabilitasi sekolah ini merupakan prioritas utama pemerintah dalam membangun sumber daya manusia kedepannya.
Direktorat Jenderal Cipta Karya diserahkan tugas untuk merehabilitasi sebanyak 10.000 sekolah dimulai pada jenjang SD, SMP, SMA, perguruan tinggi serta madrasah hingga akhir tahun 2024 mendatang.
Di Sumatera Barat pada tahun 2021 ini, sebanyak 17 sekolah ditangani oleh Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumbar yang tersebar pada 7 kabupaten kota dan 4 madrasah yang tersebar di dua daerah. Rinciannya yakni Kabupaten Mentawai 5 unit SD, Kabupaten Dharmasraya 2 unit SD, Kabupaten Solok Selatan 2 unit SD dan 2 madrasah, Kabupaten Sijunjung 1 unit SD dan 2 unit madrasah, Kabupaten Pasaman 2 unit SD, Pasaman Barat 1 unit SD dan Pesisir Selatan 2 unit SD.
Kepala BPPW Sumbar Kusworo Darpito mengungkapkan, rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah Mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ia menjelaskan, khusus Sumbar pada tahun ini pekerjaan rehabilitasi sekolah dan madrasah dilaksanakan pada beberapa lokasi yang cukup terpencil, seperti Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat.
Tentu saja kata Kusworo, pekerjaan ini menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaannya. Karena memang PUPR hadir untuk percepatan pembangunan daerah 3T. Apalagi revitalisasi sekolah merupakan bagian dari 5 prioritas pemerintah 2019-2024, salah satunya untuk pengembangan SDM.
Pengembangan SDM dapat berjalan maksimal apabila sarana prasarana sekolah sudah memadai,seperti adanya lapangan olahraga, ruang kelas yang layak, toilet yang bersih dan taman yang indah, sehingga siswa bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan nyaman.
“Untuk pelaksanaan pada sekolah yang terpencil membutuhkan metoda yang tepat, seperti pada Kabupaten Kepulauan Mentawai yang memang memiliki cuaca ekstrim dan gelombang yang cukup tinggi. Selain itu keterbatasan material dilokasi juga harus diantisipasi agar tidak mengganggu dalam pelaksanaan pekerjaan. Tantangan lain yang kita temui adalah akses menuju sekolah yang akan direvitalisasi di Pasaman dan Pasaman Barat. Di Pasaman Barat misalnya, akses ke sekolah tersebut harus memakai kapal kecil dengan waktu tempuh 45 menit. Di Pasaman juga demikian, butuh waktu 2 jam untuk sampai ke lokasi sekolah tanpa bisa dilalui kendaraan roda epat biasa,”ucap pria yang sebelumnya bertugas di BPPW Jawa Timur ini.
Ia menyadari, untuk melaksanakan kegiatan pembangungan dengan baik, membutuhkan sinergi yang baik dengan mitra kerja antara pelaksana, supervisi dan pihak Balai PPW Sumbar sendiri. Sinergi yang baik dapat mengawal pekerjaan dengan ikhlas serta dilaksanakan dengan maksimal.
“Apalagi di tengah kondisi Covid 19 ini, tidak menghalangi semangat kita untuk membangun sekolah dengan mengedepankan Prokes. Kita tetap semangat dalam bekerja, menjaga kekompakan, serta menjaga komunikasi yang baik dengan berbagai pihak,”tukasnya.
PPK Prasarana Strategis Afifah Kemala Hafsari mengatakan, pekerjaan pembangunan dan rehabilitasi sekolah meliputi renovasi ruang kelas, perpustakaan, sarana sanitasi, taman sekolah, sarana ruang guru, serta fasilitas pendukung sekolah lainnya.
Untuk pekerjaan rehabilitasi sekolah tahun ini dibagi ke dalam tiga paket kegiatan. Paket pertama rehabilitasi Madrasah di Solok Selatan dan
Sijunjung sebanyak Rp 6,4 miliar yang dikerjakan oleh PT Agung Galaxi Perkasa. Pekerjaan rehabilitasi di mulai pada 27 Januari 2021 – 25 Juli 2021 (180 hari
kalender)
Paket kedua rehablitasi sekolah Kabupaten Kepulauan Mentawai sebanyak Rp 19,9 miliar yang dikerjakan rekanan PT Telaga Pasir Kuta. Pekerjaan dimulai pada 27 Januari 2021 – 25 September 2021 (240 hari kalender).
Paket ketiga rehabilitasi sekolah di Dharmasraya, Solok Selatan, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan dan Sijunjung sebesar Rp 17,2 miliar dikerjakan rekanan PT Alam Surya Unggul Nusantara. Pekerjaan dimulai 27 Januari – 25 Juli 2021 (180 hari kalender).
Pekerjaan rehabilitasi sarana prasarana sekolah pada 7 daerah ini pun sebut Afi melibatkan 366 pekerja menggunakan sistem padat karya non rutin. Rinciannya rehabilitasi sekolah di Mentawai melibatkan 164 pekerja, rehabilitasi madrasah di Kabupaten Solok Selatan dan Sijunjung melibatkan 60 pekerja. Serta terakhir rehabilitasi sekolah di Darmasraya, Solsel, Pasaman, Pasaman Barat, dan Pesisir Selatan melibatkan 142 pekerja. (Ridho)