Padang – Dalam rangka meningkatkan akses air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan mendukung tercapainya target 100% akses air minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) terus menyasar pada daerah rawan air di segenap daerah di Indonesia.
Di Provinsi Sumatera Barat tercatat semenjak tahun 2008 hingga 2018 program PAMSIMAS telah menyasar pada 12 Kabupaten dan 4 Kota, dengan jumlah sampai dengan 1.646 lokasi dan telah melayani akses air minum masyarakat hingga 988.047 jiwa, serta akses sanitasi berupa jamban kepada 232.632 kepala keluarga (KK).
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sumatera Barat, Fery Erawan dalam Rapat Koordinasi PAMSIMAS III mengungkapkan, besarnya anggaran PAMSIMAS yang telah digulirkan semenjak tahun 2008 merupakan bukti konkret Kementerian PUPR untuk menunaikan komitmen dalam menyediakan akses air minum bagi masyarakat.
Lebih lanjut Fery Erawan menyampaikan pelaksanaan PAMSIMAS ditahun 2019 mesti memperhatikan kriteria calon lokasi penerima kegiatan, agar program ini tidak salah sasaran dan kedepannya untuk dapat dikolaborasikan dengan program Cipta Karya lainnya seperti SANIMAS, KOTAKU, dan PISEW, sehingga terpadu yang akan menghasilkan satu kawasan dapat terpenuhi akses dasarnya.
Pembangunan berbasis masyarakat dikatakan Fery harus benar-benar melibatkan dan menyerap aspirasi masyarakat, nilai-nilai kearifan lokal tidak boleh dilupakan dan mesti ditonjolkan sehingga menjadi suatu inovasi baru dalam pelaksanaan program PAMSIMAS.(*)