Gerakan aksi bersih lingkungan tak henti-hentinya dilakukan oleh Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Kementerian PUPR. Komitmen tinggi penuh dedikasi untuk masyarakat senantiasa dipertontonkan, agar masyarakat Sumbar terhindar dari bencana.
Kali ini BWS Sumatera V menggandeng Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar, untuk membersihkan sampah yang bertebaran di Danau Cimpago Kota Padang. Kegiatan itu juga dibarengi dengan perayaan Hari Bakti Adhyaksa ke 59 tahun.
Kepala BWS Sumatera V Maryadi Utama ST.M.Si dalam sambutannya mengatakan,kegiatan Aksi Bersih Danau Cimpago dilakukan guna mengantisipasi ancaman bencana akibat cuaca ekstrem karena curah hujan yang tinggi. Jika lingkungan dibiarkan dipenuhi sampah, maka akan menyebabkan banjir di wilayah setempat.
Maryadi Utama mengakui Danau Cimpago memiliki fungsi strategis dalam menanggulangi banjir Kota Padang. Karena memiliki sistem pengendali banjir yang terdiri dari saluran drainase kota, kolam retensi, pintu air yang dikendalikan dalam satu kesatuan pengelolaan.
Dengan sistem ini dikatakan Maryadi, maka lokasi rawan banjir akan dibatasi dengan jelas. Sehingga elevasi muka air, debit dan volume air yang dikeluarkan dari sistem dapat dikendalikan. Bangunan tersebut juga dapat menahan laju air pasang dari laut dan mengendalikan debit air banjir kanal, agar tidak masuk kedalam drainase dan membanjiri pemukiman.
Polder Danau Cimpago ini diungkapkan Maryadi begitu penting peranannya. Untuk itu BWS Sumatera V mengajak Pemko Padang, Universitas yang ada di Padang, masyarakat sekitar, serta pedagang yang berada di Danau Cimpago untuk sama-sama menjaga kebersihan bersama, dengan tidak membuang sampah kedalamnya.
BWS Sumatera V juga tak henti hentinya mensosialisasikan cara menangkap air hujan dengan tumpangan Instalasi Permanen Air Hujan (IPAH),dengan cara mengumpulkan dan menyimpan air hujan dari atap rumah, atap gedung, atau permukaan air tanah pada sast hujan.
“Sistem IPAH ini dapat mengatasi kelangkaan air bersih, mengurangi volume limpasan air hujan, dan mengisi kembali air tanah terutama di perkotaan,” Ujar pria yang menjabat di BWS Sumatera V dari Tahun 2017 ini.
Ia juga menghimbau kepada pemilik rumah di Sumbar untuk memiliki Biopori, serta melakukan penghijauan dirumah masing-masing, agar terhindar dari banjir ketika musim penghujan dan krisis air pada musim panas.
“Kota Padang saat ini sudah mengurangi jalur hijau dam diganti dengan pembetonan. Akibatnya respan air tidak ada dan melimpah ke jalan. Oleh karena itu kita harus siap siaga menampung banjir besar,” Ulasnya.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumbar Priyanto menyampaikan, dengan bersihnya kawasan disekitar Danau Cimpago, maka semua elemen masyarakat bisa menikmatinya. Kapan perlu dibuat seperti danau di Batam.
Ia mengapresiasi sekali kegiatan aksi bersih seperti ini selalu dilakukan rekan-rekan dari BWS Sumatera V. Agar masyarakat bisa menyadari bahwa sampah ini membuat semua unsur sengsara, menimbulkan penyakit, serta dampak negatif lainnya.
“Hendaknya membersihkan Danau Cimpago ini tidak hanya dilakukan BWS Sumatera V saja, akan tetapi mesti dilakukan bersama. Ibarat kata pepatah, barek samo dipikua ringan samo dijinjiang,” Tutupnya.
Pada kesempatan itu juga diberikan puluhan hadiah doorprize dengan hadiah utama satu unit sepeda motor. (Ridho/wil/dayat)