Padang, majalahintrust.com – Tokoh masyarakat Lubuk Kilangan Kota Padang Verry Mulyadi menegaskan, PT Semen Padang sudah seharusnya ditunjuk menjadi market leader di wilayah barat Indonesia. Pasalnya Semen Padang mempunyai Sumber Daya Alam (SDM) yang melimpah, ditunjang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul untuk
Apalagi fasilitas produksi perusahaan yang memadai bisa menjangkau seluruh wilayah Sumatera, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Bahkan produk Semen Padang bisa menjangkau hingga ke Pontianak Kalimantan Barat, karena punya packing plant di Dumai dan Batam.
“Semen Padang unggul dari semua sisi. Baik dari SDA, SDM, fasilitas, serta mutu produknya juga tak diragukan lagi. Dalam beberapa tahun belakangan, Semen Padang dibatasi kewenangan dalam memasarkan produk,” tukasnya.
Ke depan Verry mengharapkan manajemen Semen Indonesia Grup memberikan desentralisasi atau kewenangan penuh kepada PT Semen Padang sebagai market leader di wilayah Barat untuk produk Semen Padang itu sendiri.
“Wacana spin off yang diapungkan Anggota DPRD Sumbar Eviyandri serta beberapa anggota DPRD Padang ini sebetulnya, bagaimana Semen Padang bisa berdikari dan diberikan kewenangan penuh mengelola dan memasarkan produk untuk menjadi market leader. Supaya kesejahteraan perusahaan bisa kembali seperti era 2010 hingga 2015. Kalau perusahaan sejahtera, tentu masyarakat Sumbar khususnya Kota Padang juga sejahtera, dan perekonomian berjalan lancar” ucap Verry.
Verry Mulyadi yang juga politisi Partai Gerindra ini menegaskan, bahwa pengalaman PT Semen Padang dalam memproduksi semen maupun dalam memasarkan semen tak usah diragukan lagi. Dengan slogan “Kami sudah membuat sebelum orang lain memikirkan”, PT Semen Padang selalu maju selangkah dibandingkan kompetitor.
Apalagi dengan motto yang dimiliki ” jaminan mutu dan kekuatan”, produk yang dihasilkan Semen Padang telah terbukti mampu menghasilkan mahakarya yang tahan lebih lama. Seperti Jembatan Barelang, Gedung Bursa Efek, Menara Monas, Masjid Raya Sumatera Barat dan infrastruktur lainnya yang monumental.
“Branding produk Semen Padang sudah melekat dalam hati sanubari masyarakat di Wilayah Barat Indonesia, khususnya di kalangan para pekerja bangunan, karena mutunya yang bagus. Sebenarnya tak susah bagi manajemen pemasaran untuk memasarkannya, karena brand yang sudah melekat itu,”ucap Verry yang juga saat ini memegang organisasi IOF Sumbar dan PORBBI Sumbar.
Seperti diketahui, ketatnya persaingan industri semen di Indonesia telah terjadi dalam lima tahun belakangan. Pasalnya kapasitas produksi semen hingga akhir 2022 mencapai 116 juta ton. Sementara demand kebutuhan semen di Tanah Air hanya 71,78 juta ton saja. Artinya masih ada sisa produksi mencapai 44,21 juta ton.
Bertambahnya kapasitas produksi semen, karena ada dua pabrik semen baru yang beroperasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan nama Semen Singa Merah di bawah PT Semen IMASCO Asiatic Indonesia dan Semen Grobogan dari PT Semen Grobogan yang beroperasi tahun ini juga.(r)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.