Padang – Akses jalan pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan terus dijaga kemantapannya oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Aksesmenuju lokasi pariwisata yang bagus, tentunya membuat wisatawan terus berdatangan, untuk berkunjung langsung menikmati pesona alam pariwisata Mandeh.
Pemeliharaan jalan KSPN Mandeh pun dibantu oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) pada tahun 2021. Sebanyak Rp 27 miliar digelontorkan untuk perawatan jalan di daerah tersebut, dengan pengawasan ketat dari Pemerintah Pusat.
Program ini terbilang sebentar saja, karena hanya berlaku selama tiga tahun, yakni dari tahun 2020-2022. Program PHJD sendiri seperti diketahui adalah pemberian hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah yang bersumber dari APBN murni. Syarat mendapat dana segar PHJD adalah kondisi kemantapan jalan di daerah yang akan dikucurkan program itu harus 75 persen.
PHJD ini juga dimaksudkan sebagai insentif kepada pemerintah daerah untuk dapat melaksanakan peran dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan penyediaan pelayanan sektor jalan kepada masyarakat. Pra syarat untuk mendapatkan dana PHJD, pemerintah daerah juga harus melakukan pembiayaan terlebih dahulu (pre financing) dengan mengalokasikannya di dalam APBD tahun berjalan.
Pariwisata Mandeh Terus Menggeliat
Wisata Mandeh seolah menyatakan bahwa keindahan wisata bahari bukan sekedar Bali, ataupun Raja Ampat saja. Wisata Mandeh ingin menyatakan bahwa setiap daerah sangat dimungkinkan mempunyai potensi wisata alam yang sangat layak untuk dipromosikan.
Fenomena terkenalnya Wisata Mandeh Sumatera Barat menjadi sebuah isyarat “gaya” promosi kekinian dari sebuah objek wisata.
Sederhananya, jika sebuah objek wisata mampu dikunjungi oleh orang-orang penting, dan berpengaruh, maka kemungkinan besar nama objek wisata tersebut akan ikut terangkat, dan berdampak postif terhadap kenaikan kunjungan wisatanya.
Begitupun dengan Wisata Mandeh. Pada mulanya tidak banyak yang tahu tentang pesona keindahaannya. Namun setelah Presiden Jokowi pernah berkunjung ke Wisata Pulau Mandeh, maka orang-orang semakin mengenal kawasan wisata Mandeh.
Wisata Mandeh kini menjadi kawasan wisata yang terkenal sebagai wisata Sumbar yang sangat layak dikunjungi, baik oleh wisatawan nasional, maupun wisatawan mancanegara.
Kawasan Wisata Mandeh memiliki luas sekitar 18.000 ha, yang terdiri dari 3 Nagari, dan 7 Desa. Panorama alamnya meliputi pantai, pulau, hutan mangrove, dan air terjun.
Saat ini fasilitas di kawasan Wisata Mandeh mulai ditata sebaik mungkin, untuk menunjang kenyamanan wisata para pengunjung. Bahkan di beberapa objek wisata terdapat fasilitas penginapan, atau resort.
Daya tarik pariwisata Mandeh yang terkenal yakninya Pulau Cubadak, Pulau Setan, Puncak Jokowi, dan panorama bawah laut Mandeh.
Tak lengkap rasanya jika membahas Wisata Mandeh tidak membahas pulau yang satu ini, namanya Pulau Cubadak. Sebuah pulau eksotis yang sangat terkenal bagi turis asing.
Luasnya mencapai 40 ha, ombaknya tenang, serta memiliki resort dengan kualitas dan fasilitas bintang 5, yang terdiri dari 15 Bungalow, dengan kapasitas tampung sekitar 35 orang.
Adapun aktivitas lain yang bisa dilakukan di Pulau Cubadak adalah sebagai berikut Snorkeling, Diving, Main perahu, Puncak bukit yang indah
Kemudian ada Pulau Setan. pada mulanya Pulau Setan mempunyai nama Pulau Sultan. Kemudian seiring berjalannya waktu namanya berubah menjadi Pulau Sutan, dan akhirnya menjadi Pulau Setan.
Biasanya diksi Pulau Setan untuk menunjukan sebuah pulau yang seram, angker. Namun tidak dengan Pulau Setan yang ada di Wisata Mandeh.
Pulau tersebut memiliki pasir pantai putih, air laut yang biru, ombak yang cukup tenang, serta memiliki puncak bukit sebagai spot terbaik menikmati panorama alam di sekitar dari ketinggian. (ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.