Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia berperan penting bantu penanganan bencana abrasi pantai di Sumatera Barat. Tahun 2020 akhir, sebanyak Rp 19 miliar dikucurkan, guna mengatasi abrasi pantai di lokasi wisata Pantai Padang serta Pantai Pasir Jambak.
Seakan tidak ingin mengecewakan BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar dibawah komando Erman Rahman, bertekad menyelesaikan proyek tersebut dengan sebaik-baiknya. Sehingga pantai yang semula sudah terkikis abrasi, bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat untuk aktifitas wisata.
Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Sumbar Suryadi kepada Majalah Intrust di ruang kerjanya mengakui sangat bersyukur atas kucuran dari dana dari BNPB. Dari Rp 32 miliar yang diusulkan oleh Kepala BPBD Sumbar, akhirnya dikabulkan Rp 19 miliar.
Kucuran dana sebesar itu sebut Suryadi, dibagi dalam tiga lokasi pekerjaan. Ketiganya yakni kawasan Tugu Merpati dan kawasan Mesjid Al hakim di Pantai Padang, serta kawasan Pasir Jambak.
Ia merinci, untuk pekerjaan penanganan darurat abrasi pantai Padang kawasan Mesjid Al Hakim, dengan biaya Rp. 9,4 milyar yang bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP). Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor PT Prada Karya Utama selama 70 hari kerja, terhitung sejak SPMK dikeluarkan tanggal 11 Januari 2021, dengan konsultan pengawas CV Ultimate Konsultan.
“Pekerjaan di Mesjid Al Hakim di Kecamatan Padang Selatan ini kita laksanakan sepanjang 255 m. Diantaranya kita pasang Ground T sepanjang 60 meter kelaut. Supaya ombak bisa dipecah, dan Mesjid Al Hakim tidak lagi terkena abrasi,”ucapnya.
Berikutnya sebut Suryadi, pekerjaan penanganan darurat abrasi pantai Padang kawasan Tugu Merpati yang dikerjakan oleh kontraktor PT Graha Bangun Persada dengan biaya Rp. 5,9 milyar. Proyek yang diawasi oleh PT. Yasa Kreasindo Cemerlang ini dikerjakan dalam masa 70 hari pelaksanaan, sejak SPMK dikeluarkan Tanggal 11 Januari 2021.
“Pekerjaan penanganan abrasi di Tugu Merpati Perdamaian di Kecamatan Padang Barat kita lakukan sepanjang 423 m. Sebelumnya di lokasi ini rusak parah terkena abrasi. Bahkan abrasi sudah mencapai teras tugu. Beruntung saja cepat ditangani, sehingga tugu tidak rusak,”jelas pria yang akrab disapa Da Os ini.
Kemudian lanjut dibeberkan Suryadi, pekerjaan penanganan darurat abrasi pantai Padang kawasan Pasir Jambak dengan nilai biaya Rp. 3,7 milyar yang dikerjakan PT Ikhlas Jaya Karya Nusa selaku kontraktor pelaksana nya dalam masa 74 hari pelaksanaan sejak SPMK dikeluarkan Tanggal 11 Januari 2021, diawasi oleh CV Circle Engineering.
“Di Pasir Jambak Kecamatan Koto Tangah ini pekerjaan penanganan abrasi kita laksanakan sepanjang 200 meter. Karena cuaca ekstrim, pekerjaan semula dari 70 hari menjadi 74 hari,”ungkap Suryadi yang dikenal terbuka kepada wartawan.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, pekerjaan di Tugu Merpati Perdamaian sudah selesai pada 11 Maret lalu serta di Mesjid Al Hakim sudah rampung 23 Maret kemarin. Pekerjaan di dua lokasi ini selalu ia kawal ketat dibantu Dinas PSDA Sumbar, guna mencapai mutu pekerjaan sesuai aturan.
Ia mengklaim, selama pekerjaan penanganan abrasi pantai tidak mengganggu perekonomian pedagang sekitar. Buktinya kawasan wisata tidak ditutup dan masyarakat tetap ramai berkunjung ke objek wisata.
“Masyarakat tetap bisa berdagang dan kunjungan wisata tidak terganggu. Kalau kami tutup tempat wisata, tentu perekonomian masyarakat sekitar jadi terganggu,”pungkasnya.(ridho)