BPPW Sumbar Selesaikan Bengkalai Bangunan Gedung TITL Universitas Andalas, Dinkmati Mahasiswa Untuk Kejayaan Bangsa
Padang, majalahintrust.com – Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat diamanahkan menyelesaikan pembangunan Gedung Teknik Industri dan Teknik Lingkungan (TITL), pada Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang.
Seperti diketahui, pembangunan gedung tersebut sempat terhenti pada 2015 lampau, sehingga dipandang perlu untuk dilanjutkan pembangunannya. Supaya aktifitas perkuliahan mahasiswa di kampus dapat terlaksana dengan baik.
Penandatanganan Kontrak Konstruksi Lanjutan pembangunan gedung Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan Universitas Andalas (Unand) resmi ditandatangani pada Agustus lalu, dengan sistem multi years contract (myc), antara PT. Adhikarya Teknik Perkasa selaku kontraktor dan Ivan P Setiadi PPK Pembangunan Sarana Prasarana Strategis Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumbar, disaksikan oleh Rektor Unand Prof Yuliandri, Ketua Senat Unand Werry Darta Taifur, Direktur Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Essy Assiah dan Kepala BPPW Sumbar Kusworo Darpito.
Selain kontrak antara Kementerian PUPR dan PT. Adhikarya Teknik Perkasa, pada kegiatan tersebut juga ditandatangani kontrak manajemen konstruksi yang dipegang oleh Pola Technic Konsultan KSO Ciria Jasa Engineering Konsultan, yang akan menjadi pihak berwenang dalam konsultasi pembangunan gedung dari awal hingga selesai.
Pembangunan ditargetkan rampung dalam 300 hari kalender atau sebelum semester pertama di tahun 2024 mendatang. Nilai kontrak yang disepakati lebih kurang Rp 28 milyar, dan diharapkan akan menjadi fasilitas pendukung pendidikan bagi anak bangsa.
Rektor Unand Prof Yuliandri menjelaskan, sebelum terkendala dan terhenti, pembangunan gedung tersebut sudah sampai pada penanaman besi-besi sebagai dasar bangunan.
“Alhamdulillah, di tahun ini kita mendapat kesempatan untuk melanjutkan pembangunan yang sempat terhenti. Kita berterima kasih kepada Kementerian PUPR yang membantu pembangunan ini, yang selama beberapa tahun ini juga sudah membantu UNAND, dalam pembangunan Rusun ASN melalui Dirjen Perumahan, dan pembangunan jalan UNAND,” ujarnya
Disampaikan pula bagaimana sebelumnya di tahun 2022, UNAND menerima hibah berupa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari Kementerian PUPR, yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air minum di lingkungan UNAND.
“Karena UNAND adalah lembaga pendidikan, maka semua kita memiliki tanggung jawab dalam mengawas pembangunan ini hingga selesai. Ini adalah pekerjaan yang akan dinikmati anak bangsa, (sama seperti) membangun masa depan bangsa,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR, Ir. Essy Aisyah menekankan lima aspek terpenting yang harus diperhatikan selama pembangunan ini, yaitu Tepat Waktu, Tepat Mutu, Tepat Pembiayaan, Tepat Administrasi, dan Tepat Manfaat.
“Karena ini membangun masa depan bangsa, sehingga kita harapkan fasilitas yang baik ini akan membangkitkan gairah pendidikan dari generasi bangsa kita,” tukasnya.
Kepala BPPW Sumbar Kusworo Darpito menjelaskan, ada dua gedung yang dibangun oleh BPPW Sumbar. Pertama Gedung Teknik Industri, dimana kondisi eksistingnya saat ini dua lantai dan ditingkatkan menjadi empat lantai. Kemudian Gedung Teknik Lingkungan yang dimulai dari pekerjaan pondasi hingga sampai lantai empat. Lingkup pekerjaannya struktur bangunan, arsitektur, MEP, landscape, dan SMKK
Untuk desain bangunan disebutkan Kusworo, mengikuti eksisting dari desain dan perencanaan kampus. Pihak BPPW serta rekanan mengikuti desain tersebut. Setelah proses perencanaan dan review bersama antara Unand dan PUPR, juga melibatkan ahli struktur dan ahli desain disana. Namun demikian, konsepnya Mengikuti Bangunan Gedung Hijau (BGH).
Ia mengakui, banyak tantangan dalam menyelesaikan pembangunannya, seperti kelengkapan Readines Criteria (RC) sebelum pembangunan gedung dilaksanakan. Dalam RC itu salah satunya juga meminta pihak Unand untuk mengclearkan terlebih dahulu aset bangunan lama, agar tidak ada masalah dikemudian hari.
Lanjut Kusworo memaparkan, setelah RC selesai, bangunan TITL layak dilanjutkan dengan catatan ada beberapa perkuatan, kemudian dijadikan program dan didanai oleh Kementerian PUPR.
“Gedung TITL ini kita tak bangun dari awal, banyak stakeholder terlibat untuk clear dan clean aset lama disana. Seperti Audit Review Pisah Batas melibatkan BPKP dan Tim Ahli. Kemudian uji struktur bangunan lama untuk cek laboratorium, agar bisa diketahui mana yang layak dilanjutkan dan mana yang tidak layak, dan sebagainya,” pungkasnya. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.