Dibangun PT Adhi Persada Gedung : Pasar Raya Fase VII Optimis Buat Roda Ekonomi Kota Padang Ber

Padang, majalahintrust.com – Pasar Raya Padang sebelum Gempa Bumi melanda tahun 2009 lalu merupakan pusat perdagangan Kota Bingkuang. Peran pasar tersebut membuat Roda perputaran ekonomi berjalan sangat kencang, dan denyut nadi perputaran uang juga berjalan sangat cepat.

Hal tesebut dibuktikan dengan banyaknya masyarakat seantero Sumatera Barat untuk berbelanja. Bahkan masyarakat dari provinsi tetangga seperti Riau, Jambi, Bengkulu juga turut serta meramaikan pasar tersebut. Mengingat dulunya pasar disana sangat representatif.

Setelah belasan tahun berlalu pasca gempa bumi 7,6 SR yang meluluhlantakkan Kota Padang terkhusus bangunan di Pasar Raya Padang. Perlahan namun pasti pembangunannya diwujudkan berkat kolaborasi Kementerian Perdagangan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Kota Padang.

Tahun 2023 ini, pembangunan Pasar Raya Fase VII dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat. Dana sebesar Rp 103 miliar digelontorkan untuk pekerjaan infrastrukturnya. PT Adhi Persada Gedung diberikan amanah untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Kepala BPPW Sumbar Kusworo Darpito mengatakan, rekontruksi Pasar Raya Fase VII dilakukan untuk meningkatkan fungsi pasar seabagai sarana perdagangan rakyat, sehingga masyarakat turut serta menikmati bangunan tersebut dengan aman, nyaman, tertata rapi, serta tidak kumuh.

Kusworo berharap, semoga fasilitas pasar yang dibangun oleh Pemerintah ini menjadi ujung tombak perdagangan dan penggerak roda ekonomi masyarakat Kota Padang kembali. Dengan kembali beroperasinya Pasar Raya Fase VII nanti, maka akan kembali pula menghidupkan ekonomi masyarakat. Apalagi Pasar Raya Padang merupakan magnet ekonomi, tidak hanya sebagai destinasi wisata, namun juga sebagai area perdagangan.

Ia juga menjelaskan, pelaksanaan kontruksi pembangunan dilakukan pada Juli 2023 dan selesai Juni 2024 dengan sistem multiyears. Pasar ini juga sudah memiliki fasilitas pasar modern yang memiliki konsep Green Building yang didesain dengan berbagai fasillitas di dalamnya. Lingkup pekerjaannya yakni persiapan dan SMKK, pekerjaan struktural,pekerjaan arsitektur, pekerjaan MEP, serta pekerjaan landscape.

“Keberadaan Pasar Raya Padang salah satu pasar utama dan mempunyai nilai sejarah yang harus dipertahankan keberadaannya. Untuk itulah mari bersama sama kita merawat dan menjaga pasar ini,” Pintanya.

Keunggulan Pasar Raya Fase VII

Project Manejer PT Adhi Persada Gedung Eko Wahyudi melalui Project QHSE Dody Prabudy merinci, pembangunan Pasar Raya Fase VII menggunakan konsep green building dengan bagian atap memakai konsep kajang padati. Konsep pasar seperti ini merupakan contoh pasar percontohan modern di Indonesia yang dibangun Kementerian PUPR.

Disebut Green Building, karena bangunan Pasar Atas Bukittinggi memiliki standar khusus dalam hal keselamatan, kenyamanan, kesehatan, dan kemudahan. Dalam hal keselamatan, bangunan memiliki proteksi kebakaran yang canggih dan mampu menahan guncangan gempa.

“Disebut Green Building, karena banyak area terbuka, sirkulasi udara lancer, serta cahaya matahari langsung masuk ke pasar, sehingga membuat pasar hemat energi. Konsep atap kajang padati ini menggambarkan ciri khas kearifan lokal Kota Padang, sementara cat bangunan menggunakan warna merah,kuning dan hitam yang merupakan bendera marawa khas Minangkabau.

Dody juga menjelaskan, Pasar Raya Fase VII memiliki luas lahan dan luas bangunan 17.332 meter2 dengan luas tapak 9362 meter berlantai tiga dan satu semi basement. Nantinya menampung 954 pedagang yang terdiri dari 304 kios dan 650 lapak pedagang. Ukuran kios 3×3 meter dan lapak berukuran 1,5×1,5 meter.

Pada semi basement merupakan area lapak PKL, mushala, ruang genset serta ruang multi fungsi lainnya. Sementara di lantai 1 ditempati kios pedagang, ruang pengelola pasar, ruang kontrol utilitas, ruang kesehatan, ruang laktasi, serta ruang multifungsi. Sementara di lantai 2 kios pedagang, parkir motor, dan tempat bongkar muat. Pada lantai 3 tempat parkir mobil.

“Fasilitas parkir motor berada di lantai dua dengan kapasitas 144 unit. Sementara fasilitas parkir mobil berada di lantai tiga dengan kapasitas 122 mobil. Di dalam pasar juga ada eskalator pada lantai dua dan tiga,” ujarnya.

Pihaknya juga mengupayakan agar Pasar Raya Fase VII bisa difungsikan menjelang lebaran Idul Fitri 2024. Agar pedagang bisa memanfaatkan momen lebaran, untuk berjualan di pasar tersebut.

“Meskipun kita upayakan agar pembangunannya berjalan lebih cepat, tapi kita tidak mengabaikan mutu dan kualitas pekerjaan. Alhamdulillah saat ini pekerjaan berlangsung dengan baik dengan progres pekerjaan sesuai dengan schedule yang telah kita rancang,”pungkasnya. (Ridho)