Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Kucurkan Ratusan Miliar, Kemantapan Ruas Payakumbuh – Bts Riau Bakal Kembali Seperti Sediakala

Padang, majalahintrust.com – Ruas jalan dari Kota Payakumbuh menuju Batas Provinsi Riau merupakan ruas jalan yang sangat penting bagi Sumatera Barat. Betapa tidak, ruas ini merupakan urat nadi jalannya perekonomian Ranah Minang, untuk mengangkut hasil panen ke provinsi tetangga tersebut.

Berbagai jenis transportasi barang dan transportasi orang setiap hari lalu lalang di ruas ini. Seperti truk pengangkut beras, mobil pengangkut sayur-sayuran, mobil pengangkut ayam potong, mobil pengangkut hasil perkebunan. Jika ruas ini terganggu, maka pasokan pangan dan sayur-sayuran Provinsi Riau menjadi terganggu.

Dalam lima  tahun belakangan, kucuran anggaran untuk merehabilitasi ruas Payakumbuh sampai ke Batas Riau boleh dikatakan masih belum mencukupi. Mengingat pada ruas ini memiliki kontur jalan yang berbukit dan rawan longsor, sehingga kondisi eksisting jalan menjadi terganggu. Belum lagi, truk besar yang sehari-hari mengangkut hasil tambang batu yang memiliki angkutan tonase berlebih, membuat badan jalan menjadi berlobang dan bergelombang.

Sehingga sudah tepat rasanya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengucurkan anggaran besar untuk memperbaiki ruas jalan ini. Supaya arus transportasi darat pada jalan yang menghubungkan Tanah Minang dan Tanah Melayu senantiasa lancar tanpa hambatan berarti.

Alhasil, Kementerian PUPR mengucurkan anggaran untuk perbaikan ruas Payakumbuh menuju Batas Riau sebesar Rp 122.564.627.000, bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)  melalui Direktorat Jendral Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat. Proyek tersebut dilaksanakan secara multi years dari tahun 2022 hingga tahun 2023.

Proyek preservasi rekontruksi dengan nomor kontrak 09/PKK/SK-PJN1-Bb.03.23.1.2/II/2022 tertanggal 9 Februari tersebut dipercayakan kepada rekanan PT Statika Mitra Sarana, yang notabene sudah dipercaya malang melintang mengerjakan infrastruktur yang berkualitas. Proyek tersebut diawasi oleh PPK 1.2 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) 1 Sumbar. Ditambah lagi pengawasan dari konsultan supervisi Pola Agung KSO Anugerah Kridapradana dan Bina Karya membuat pekerjaan menjadi sangat profesional.

Nilai kontrak berdasarkan ruang lingkup preservasi pemeliharaan rutin Rp3.937.237.000, preservasi rekonstruksi dan rehab jalan Rp113.268.405.000, preservasi rutin jembatan Rp1.420.536.000, preservasi jembatan Rp3.938.449.000

Kepala BPJN Sumbar Syahputra A Gani pada setiap kesempatan penandatanganan kontrak meminta kepada rekanan agar bekerja sesuai schedule. Buat schedule tersebut dengan normatif, jangan ada schedule yang dibuat buat. Jangan sampai pekerjaan terlambat, karena setiap pekerjaan dipantau Menteri PUPR dan Dirjen Bina Marga melalui aplikasi E Kinerja dan aplikasi E Mon.

Semua PPK harus upload surat melalui aplikasi tersebut, jika rekanan terlambat dalam bekerja. Apabila PPK tak upload laporan, tiba tiba putus kontrak, maka PPK sudah dipastikan akan di nonjobkan.

“Pak Menteri dalam memantau seluruh pekerjaan, akan cek aplikasi E Mon dan Aplikasi E Kinerja. Jadi rekanan maupun PPK jangan main-main. Bekerjalah dengan baik sesuai aturan yang berlaku. Bagi PPK yang main-main dalam bekerja, pasti akan di grounded”pintanya

Ia menyampaikan bahwa rekanan yang bekerja terlambat akan rugi besar. Sebab walaupun pekerjaan selesai, akan ada catatan kuning bagi rekanan. Apalagi rekanan dilaporkan oleh masyarakat, dan laporan tersebut memang terbukti benar. Efeknya, rekanan tak bisa lagi mengikuti tender tahun depan.

Ia tidak akan memberikan toleransi bagi rekanan yang main main dalam bekerja. Karena dirinya tidak mau program yang sudah dibuat, menjadi terbengkalai.

“Program tahun ini harus selesai tahun ini juga. Jangan ada program tahun ini lanjut di 2023. Karena saya tak mau ada program loss satupun. Saya tak ingin di masa saya meninggalkan hutang, apabila saya nanti pindah,”tutupnya.

Para pengendara yang sering melintas dijalur tersebut juga memuji kinerja rekanan, Apalagi, warga Sumbar yang merantau di Riau. Sebab, hampir setiap minggu mereka pulang kampung dan melintasi jalan tersebut.

Seperti dituturkan Hendrial perantau Sumbar yang menetap di Pekanbaru. Ia mengatakan dengan adanya perbaikan ini, membuat kendaraan juga semakin nyaman dan aman.” Meski sedang dikerjakan, namun tidak menganggu arus lalu lintas yang padat,” ungkap pria yang bekerja di PT Indofood ini. (ridho)