Tampil sederhana berkesan apa adanya, dengan ciri khas rambut putih serta jenggot tipis dengan warna yang sama. Walaupun tak terlihat necis, bahkan terkesan jauh dari tampilan klimis, akan tetapi dalam mendedikasikan diri pada pekerjaan sehari-hari, selalu serius penuh determinasi.
Begitulah pandangan pertama jika mengenal langsung sosok Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Direktorat Jendral Bina Marga Kementerian PUPR Ir.H Aidil Fiqri MT.
Dekat dengan agama, jauh dari glmaornya kehidupan dunia, membuat pria berasal dari Sumatera Selatan ini bisa menjaga integritas dalam bekerja. Sehingga tak satupun penyedia jasa kontruksi bisa mengintervensinya.
Karena bagi Aidil, selalu berpegang teguh pada petunjuk yang diberikan Allah melalui Alqur’an menjadi hal paling utama dalam bekerja. Pasalnya solusi dari semua masalah yang dihadapi di atas dunia ini, ada dalam kitab agama Islam tersebut.
Dirinya pun juga tak bisa memungkiri, integritas menjadi salah satu kunci penting dalam mengemban amanah ditangan. Sebab apapun masalah yang ada didepan mata, bakal dihadapi dengan kepala tegak serta minus rasa gentar.
Dengan integritas tinggi itu pulalah, pria yang ramah pada semua orang ini, berhasil mengatasi sengkarut masalah pada pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan.
Kunci utama lainnya yang tidak boleh ditinggalkan bagi pria yang juga penyuka olahraga trabas ini adalah penguasaan ilmu dibidang kontruksi, agar integritas yang dimiliki tetap terjaga, sehingga semua pekerjaan infrastruktur yang terlaksana, berjalan sesuai koridor dan dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Dengan memiliki ilmu yang mumpuni, membuat rekan kerja maupun lawan kerja menjadi segan terhadap dirinya. Otomatis pula, tak seorangpun yang bisa ‘mangicuah’ , jika sudah berbicara spesifikasi dalam suatu pekerjaan.
Ia pun tak sungkan membagikan ilmu yang dimiliki kepada staf, juga tak angkuh untuk menerima pengetahuan yang ada pada stafnya. Serta paling penting selalu menasehati staf, jika melakukan kesalahan. Akan tetapi nasehat yang disampaikan, tak membuat anggota tersinggung atau bahkan sakit hati, seperti kebanyakan bos-bos lainnya.
Kini, Aidil tengah berjuang mengatasi problematika di BPJN III Padang. Perlahan namun pasti, berbagai masalah di kantor yang terletak di Jalan Jati Nomor 109 Kota Padang mulai terurai.
Sebagai contoh sahih, masalah pembangunan Jembatan Sungai Dareh yang mangkrak selama bertahun – tahun, pembangunan lima jembatan di wilayah Tapan Pesisir Selatan, serta buruknya kondisi ruas jalan nasional di wilayah Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya hingga batas Provinsi Jambi berhasil ditangani dengan baik.
Meskipun masalah tersebut harus diselesaikan dengan perlawanan keras, karena harus bermusuhan dengan ‘raja’ kontraktor Ranah Minang yang konon memiliki bekingan kuat di pusat.
Pria yang suka memainkan gitar ini pun juga tengah membenahi ruas jalan nasional dari Lubuk Selasih melewati Kabupaten Solok Selatan hingga Batas Jambi, yang selama ini terkenal sempit dan memiliki kualitas jalan kurang baik. Ditargetkan ruas jalan ini mulus pada 2020 mendatang.
Masalah terbaru yang tengah ia uraikan saat ini ialah proyek WINRIP yang didanai oleh Bank Dunia pada ruas Painan – Kambang di Pesisir Selatan dan ruas Lubuk Alung – Kurai Taji di Kabupaten Padang Pariaman.
Walaupun masalah yang ditimbulkan terlihat sangat berat, sosok pria yang hobi olahraga tenis ini berpandangan tak ada kusut yang tidak selesai. Semua masalah pasti ada jalan keluar, agar bisa clear dari persoalan. Kendati membuat kepala pusing tujuh keliling guna menuntaskannya.
Karena infrastruktur yang telah terbangun dengan dana miliaran hingga ratusan miliar Rupiah, walaupun tengah bermasalah, harus segera dirampungkan. Agar pemanfaatannya bisa dirasakan oleh masyarakat Sumatera Barat. (Ridho)