Padang – Terletak di jantung Kota, Pasar Rakyat Pariaman menjadi penopang perekonomian masyarakat sekitar dalan beberapa dekade belakangan. Melejitnya perekonomian daerah yang terletak bersebelahan langsung dengan Samudera Hindia tersebut, juga salah satunya karena peranan pasar.
Namun pasar itu telah mengalami kerusakan yang cukup parah dikarenakan bencana gempa yang sering melanda Provinsi Sumatera Barat tahun 2009 lampau. Akibatnya membuat pedagang pasar terjepit, dan membuat masyarakat menjerit.
Namun kini warga Pariaman dapat tersenyum lega, karena Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membantu sepenuhnya pembangunan kembali pasar dimaksud, berdasarkan Peraturan Presiden No 43 Tahun 2019 tentang pembangunan, Rehabilitasi, Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Pasar Rakyat Pariaman ini merupakan urat nadi perekonomian masyarakat, jadi pengerjaannya mesti dilakukan dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu sehingga dapat digunakan secepatnya” ucap kapus PS PPOP Direktorat Jenderal Cipta Karya, Iwan Suprijanto dalam kunjungan Pasar Pariaman
Ia menuturkan, Pasar Rakyat Pariaman yang direncanakan dibangun dengan 4 lantai tersebut akan menjadi gedung yang ramah lingkungan (green building) dan yang utama memiliki ketahanan dalam menghadapi bencana gempa.
Konsep “green building” ini disebutkan Iwan nantinya akan menghasilkan sebuah gedung yang mampu meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan, dengan cara memiliki sirkulasi udara yang mumpuni sehingga dapat mengurangi pemakaian pendingin ruangan, penataan sumber cahaya yang baik, pengolahan limbah dan air bersih juga memiliki ruang hijau serta item pendukung lainnya.
Konsep ramah lingkungan ini tidak hanya melekat pada gedung pasar saja, tapi penerapan konsep tersebut telah dimulai dari proses pengerjaan dengan mengacu kepada Peraturan Menteri PU No 2 Tahun 2015 tentang Bangunan Hijau.
Penerapannya seperti pemakaian bahan bangunan yang tidak membahayakan lingkungan, metode pelaksanaan yang mengedepankan aspek kebersihan, kesehatan dan keselamatan, manajemen pengolahan limbah konstruksi, konservasi air dan energi.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat, Syafriyanti yang turut mendampingi dilapangan menuturkan bahwa pengerjaan Pasar Rakyat Pariaman ini menjadi perhatian khusus dan terus di dorong percepatannya, karena merupakan bangunan publik dan masyarakat sangat menunggu untuk dapat digunakan.
“Kita akan kawal dan dorong untuk percepatan karena ini sudah sangat ditunggu masyarakat agar bisa digunakan kembali,” tukas Syafriyanti.(*)