Sawahlunto, majalahintrust.com – KPU Kota Sawahlunto menggelar rapat kerja terkait persiapan pembentukan Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024.
Rapat yang dihadiri oleh jajaran KPU kota, anggota PPK dan PPS se-Kota Sawahlunto, OPD terkait, perwakilan rumah sakit, stakeholder dan media ini diselenggarakan di Ruang Meeting Hotel Parai, 5-6 Desember 2023.
Ketua KPU Kota Sawahlunto Hamdani mengatakan perekrutan KPPS untuk pemilu tahun ini tidak jauh berbeda dengan perekrutan sebelumnya. Namun untuk bidang keselamatan kesehatan, KPU RI telah melakukan MoU dengan BPJS Kesehatan melihat banyaknya KPPS yang meninggal dunia pada Pemilu 2019 lalu.
“Kesehatan fisik dan mental petugas KPPS saat ini lebih diutamakan. Sehingga diharapkan kepada PPK dan PPS untuk lebih teliti dalam proses perekrutan,” ucap Ketua Hamdani kepada PPK dan PPS Kecamatan Barangin dan Talawi, Selasa (6/12).
Selain kesehatan, ia juga menambahkan untuk seluas-luasnya melakukan sosialisasi rekrutmen KPPS sesuai dengan kebutuhan yakni 7 anggota di setiap TPS kepada masyarakat. Untuk menghindari kekurangan calon rekrutmen KPPS, KPU Kota Sawahlunto meminta kepada Dinas Pendidikan agar mengizinkan petugas pendidik (guru, pns atau honorer) untuk ikut serta dalam perekrutan KPPS.
“Hal ini akan dilakukan jika dalam proses perekrutan tidak memenuhi target calon dan anggota KPPS nanti,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM Rony Yandri menyebut untuk Pemilu 2024 mendatang dengan 208 TPS yang ada di Kota Sawahlunto maka dibutuhkan sebanyak 1456 anggota KPPS, 416 anggota Linmas, 208 pengawas dari Bawaslu kota, dan 2028 saksi dari 11 parpol.
“Untuk usia persyaratan minimal 17 – 55 tahun dengan tidak terikat oleh anggota parpol selama minimal 5 tahun yang juga dapat dicek di aplikasi SIPOL kepada calon KPPS,” ungkap Rony Yandri.
Rekrutmen KPPS akan dibuka mulai 10 – 15 Desember 2023 secara serentak di seluruh Indonesia dengan mendaftarkan diri secara langsung ke kantor desa/kelurahan sesuai domisili e-KTP. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.