Medan- Aliansi Jurnalis Olahraga (AJO) Sumbar melakukan lawatan ke Medan Sumatera Utara, dalam rangka kunjungan silaturahmi ke KONI Sumut, bertukar pikiran menambah pengalaman, perihal penerapan 10 pilar olahraga yang dilakukan KONI setempat.
Disamping itu juga melihat secara langsung persiapan Sumatera Utara menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024, baik itu dari sisi persiapan atlet, persiapan kepanitiaan, maupun persiapan venue penyelenggara.
Rombongan Aliansi Jurnalis Olahraga (AJO) Sumbar yang mengikuti lawatan terdiri dari Ridho Syarlinto (Ketua), Afrinaldi (Sekretaris), Almadi, Nursyafitri, Nofiardi dan Reri L Tanjung (Anggota). Rombongan diterima langsung Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis, Wakil Ketua II Sakiruddin, Sekum Chairul Azmi Hutasuhut dan Kabid Humas Hamonangan Panggabean Kamis (26/12)
Ketua Umum KONI Sumatera Utara John Ismadi Lubis mengatakan, merujuk pada 10 pilar olahraga, termasuk mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah.
Sebagai contoh pilar pertama dukungan finansial, KONI Sumatera Utara khusus tahun 2019 ini saja mendapat dukungan anggaran Rp 50 miliar. Bahkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berkomitmen penuh mendukung setiap penyelenggaraan olahraga.
Dukungan paling anyar yakni menganggarkan dana sebesar Rp 75 miliar untuk persiapan PON XX yang akan diselenggarakan di Provinsi Papua. Tak hanya itu, Pemprov Sumut juga akan mengalokasikan anggaran Rp 6 triliun untuk pembangunan Sport Center baru di Desa Sena daerah Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang seluas 300 ha, demi merajut kesuksesan menjadi tuan rumah PON 2024..
Di lokasi tersebut nantinya akan dibangun stadion utama dan beberapa gedung indoor plus venue akuatik. Karenanya lokasi tersebut nantinya bukan hanya sport center, tapi juga menjadi training center dan sport event
Pilar kedua adalah penyediaan sarana infrastruktur olahraga. KONI Sumatera Utara tidak kekurangan sedikitpun dari sisi pilar ini. Pasalnya banyak sarana prasarana olahraga yang mereka miliki, baik itu sarana Sport Center, Gedung Serba Guna, Lapangan Futsal berstandar nasional, maupun sarana aquatik. Sumut hanya kekurangan stadion, karena Stadion Teladan Medan sudah tak layak pakai.
Bahkan Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis beserta jajaran pengurus mengklaim, jika PON dilaksanakan pada tahun 2020, Sumatera Utara siap dan sanggup menyelenggarakannya tanpa harus membangun sarana olahraga baru.
Pilar ketiga organisasi dan struktur kebijakan olahraga. KONI Sumut punya struktur organisasi yang solid, karena ditopang pengurus berpengalaman dalam bidang masing-masing. Didukung oleh guru besar olahraga dari Universitas Negeri Medan, serta harmonisasi hubungan dengan Dispora, dan pengurus cabang olahraga yang mumpuni dalam membina atlet.
Kebijakan yang diambil pun juga terbilang bagus dan diterima semua kalangan. Salah satunya kebijakan KONI Sumut hanya membawa atlet ke PON Tahun 2020 yang meraih medali emas di Porwil maupun Kejurnas Pra PON Tahun 2019. Hingga akhir November sudah 214 atlet Sumut Lolos ke PON.
KONI Sumut juga tak memberikan bonus kepada atlet berprestasi di Porwil maupun Kejurnas Pra PON. Namun KONI memiliki komitmen memberikan uang bulanan kepada atlet dengan besaran yang berbeda, sesuai prestasi yang mereka dapat tahun 2018.
Pilar keempat dan kelima adalah pembinaan prestasi atlet guna diikutkan dalam kompetisi yang memiliki kualitas standar nasional dan internasional. Awal tahun 2020 nanti KONI akan menyelenggarakan Pelatda berjalan guna menghadapi PON 2020 Papua. Usai Pelatda berjalan, atlet bakal diterjunkan di kejuaraan berskala nasional hingga internasional, guna mematangkan kemampuan mereka.
“KONI Sumut sudah memprogramkan akan melakukan Pelatda, termasuk kemungkinan mengirim atlet berlatih ke luar negeri atau mendatangkan pelatih asing ke Sumut. KONI Sumut juga sudah mempersiapkan atlet muda untuk menjalani pembinaan jangka panjang untuk diturunkan di PON 2024,” jelas John Ismadi Lubis.
KONI Sumatera Utara pun memiliki tekad tidak akan memakai atlet dari luar Sumut untuk mencapai prestasi optimal di PON 2020 atau di PON 2024 mendatang. Bahkan jika ada daerah lain ingin memakai jasa atlet Sumut dan sang atlet mau pindah, ia juga tak akan menghalang-halangi. Asalkan daerah penampung atlet tidak menelantarkan atlet dimaksud. (ridho)