Padang, majalahintrust.com — Pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) sangat mendukung Politeknik Negeri Padang (PNP) segera membuka Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI). Peluangnya sangat besar. Saat ini baru 43 perguruan tinggi yang dapat menerbitkan sertifikat profesi insinyur di Indonesia.
Hal tersebut terungkap pada kuliah umum yang menghadirkan pemateri Sekretaris Jenderal PII Pusat Ir. Bambang Geiritno, M.Sc. MPA., IPU., APEC Engineer dan Wakil Ketua Komite Anggota dan Sertifikasi PII Ir Catur Hernando,MM,IPU,ASEAN Eng, APCE di Gedung C Lantai 2 PNP, Senin (8/7/2024).
Ir. Bambang Geiritno, M.Sc. MPA., IPU., APEC Emgineer mendukung PNP untuk segera menyelenggaran Program Studi Profesi Insinyur tersebut. Dengan PNP menjadi penyelenggara pendidikan profesi insinyur tersebut akan berdampak terhadap peningkatan anggota PPI yang saat ini telah berjumlah 86.000 lebih.
“Saat ini 43 perguruan tinggi yang mendapatkan mandat untuk menyelenggarakan PSPI.Mudah-mudahan PNP menjadi yang selanjutnya. Dengan penandtangan MoU yang dilakukan PII dan PNP diharapkan dapat mendukung percepatan keberadaan prodi profesi insinyur di kampus ini,” ungkapnya.
Wakil Ketua Komite Anggota dan Sertifikasi PII Ir Catur Hernando,MM,IPU,ASEAN Eng, APCE, menyampaikan peluang untuk pendirian pendidikan insinyur ini sangat luas. Setiap tahun 200 ribu sarjana teknik yang dihasilkan kampus. Sementara sekarang itu, baru 43 Perguruan Tinggi penyelenggara Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) di Indonesia.
Ia menyampaikan, Sarjana pendidikan Teknik, Teknologi, dan sarjana bidang sains yang berpraktik keinsinyuran wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI). Pengajuannya harus memiliki sertifikat profesi insinyur yang diterbitkan oleh perguruan tinggi penyelenggara PSPPI.
“Kita melihat PNP memiliki peluang besar menjadi perguruan tinggi penyelenggara PSPPI. Terdapat 16 progran studi sarjana terapan yang dimiliki PNP, dan sebagian besar bidang keteknikan. Semua alumni bisa kembali ke kampus masing-masing, atau kampus lain yang menyelenggaran program studi profesi insinyur untuk mendapatkan sertifikat profesi insinyur,” ungkapnya.
Wakil Ketua PII Sumbar Ir. Muhammad Dien juga mendukung rencana PNP untuk menghadirkan prodi profesi insinyur. Diharapkan hal ini berdampak terhadap pengembangan insinyur di Sumbar ke depan.
Pada prinsipnya kita sangat mendukung yang dilakukan oleh PNP ini. Termasuk kuliah umum yang dilaksanakan, sehingga manfaat dalam pengembangan Insinyur ini ke depan. Bagaimana etika Insinyur bagaimana kita berpraktek dalam implementasikan ilmu-ilmu yang diterapkan di lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Ia menyebutkan, undang-undang nomor 11 tahun 2014 tentang keinsinyuran mengharuskan setiap yang berpraktek insinyur harus memiliki STRI, mudah-mudahan dari PNP ini banyak dihasilkan insinyur dari keberadaan Prodi Profesi insinyurnya ini,” jelasnya.
PNP Bakal Hadirkan Prodi Profesi Insinyur
Wakil Direktur Bidang Akademik PNP, Ir. Revalin Herdianto, ST., M.Sc., Ph.D menyampaikan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran menjadi dasar bagi PNP untuk menghadirkan Prodi profesi insinyur. Sarjana Teknik yang berpraktik keinsinyuran wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI).
“Kita memiliki 37 program studi, 16 diantaranya merupakan progran studi sarjana terapan (DIV) dan hampir 70 persen mahasiswanya di bidang keteknikan. Dosen di kejuruan di bidang teknik dan teknologi harus memiliki surat tanda regisrasi insinyur. Inilah kenapa kita membuka Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI),” sebutnya saat membuka kuliah umum tema “PNP menuju pengembangan karier dan Profesionalisme Insinyur di Indonesia”
Ia menyebutkan, bentuk keseriusan untuk menyiapkan prodi profesi insinyur, PNP telah mengirimkan 23 dosennya untuk mengambil profesi insinyur pada 2 tahun lalu. Saat ini PNP juga telah memiliki Insinyur Profesional Pratama (IPP), Insinyur Profesional Madya (IPM), dan Insinyur Profesional Utama (IPU).
“Pada kuliah umum ini menjadi waktu yang sangat tepat, kita mengundang narasumber dan tamu tamu dari berbagai instansi untuk menyampaikan, bahwa kami (PNP) sedang mengusulan program studi profesi insinyur. Jika ini terealisasi PSPPI akan menjadi Prodi profesi pertama yang dimiliki PNP,” jelasnya.
“Kita harapkan kerjasama dan kolaborasi, dan masukan dalam pendirikan prodi ini, guna memperkaya kurikulum, mengembangkan kerjasama untuk profesionalisme insinyur di Indonesia, dan bermamfaat terutama bagi alumni PNP,” terangnya pada kegiatan yang juga dihadiri Wadir Bidang Kerjasama PNP Ir. Ihsan Lumasa Rimra, SST.,M.Sc DECN, dosen dan mahasiswa sarjana terapan PNP, dan tamu undangan dari instansi terkait.(ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.