Sawahlunto, majalahintrust.com – Sebanyak 77 mahasiswa dari tiga kampus melakukan studi lapangan ke Kawasan Geopark Kota Sawahlunto. Kegiatan kampus lapangan geologi terintegrasi itu dimulai dengan studi lapangan selama 13 hari di Kota Sawahlunto atau selama 2 – 15 Juli.
Beberapa lokasi geopark Sawahlunto yang dikunjungi oleh mahasiswa tersebut adalah Batu Runcing Silungkang, Simpang Kubang, Lubang Tambang Mbah Soero, Kebun Buah Kandi, Sangkarewang dan Desa Tumpuak Tangah.
Pengurus Badan Pengelola Geopark Nasional Sawahlunto Robert Petra Ramadhona mengatakan ke 77 Mahasiswa yang melakukan studi kampus lapangan itu berasal dari Universitas Teknologi Petronas Malaysia, Universitas Islam Riau (UIR) dan Universitas Padjajaran (Unpad).
“Ditambah 10 dosen pembimbing dari Universitas Teknologi Petronas Malaysia, UIR dan Unpad. Mereks kuliah lapangan mempelajari aspek geologi pada geopark Sawahlunto,” kata Robert, Sabtu (8/7).
Ia menambahkan sejumlah rangkaian kegiatan kampus lapangan geologi terintegrasi untuk para mahasiswa yakni Join Field Work, Teknik Lapangan, dan Pemetaan Geologi Lanjut.
Dosen pembimbing dari Universitas Teknologi Petronas Malaysia Mohd Suhaili Ismail menuturkan bahwa Sawahlunto merupakan kawasan aset dunia yang mempunyai keunikan geologi. Kekayaan geologi tersebut menjadi salah satu unsur yang mengantarkan kota ini meraih pengakuan UNESCO sebagai Ombilin Coal Mining Heritage Sawahlunto (OCMHS) atau Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto.
Wakil Wali Kota Sawahlunto Zohirin Sayuti mengatakan dipercayanya Sawahlunto World Heritage menjadi kampus lapangan geologi terintegrasi tersebut berarti membuka potensi kawasan wisata kota untuk menjadi destinasi pariwisata edukatif yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
“Dampaknya nanti secara langsung maupun tidak langsung akan menghadirkan kunjungan wisata, hospitality, sampai pemberdayaan UMKM,” kata Wawako Zohirin.
Ditambahkan Wawako, nantinya hal itu juga bisa membuka potensi Kota Sawahlunto menjadi lokomotif pariwisata edukatif berbasis kegeologian dan sejarah di Sumatera Barat.
Selain kunjungan lapangan, mahasiswa tersebut juga membantu membangun edukasi tentang geopark kepada masyarakat sekitar. Serta menjalankan prinsip konservasi lingkungan melalui penelitian serta pemetaan. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.