Padang – Ruas jalan nasional yang membentang dari Muaro Kalaban Kota Sawahlunto, melewati Kabupaten Sijunjung menuju Kabupaten Dharmasraya hingga Batas Provinsi Jambi, sepanjang 140 km sedang dalam kondisi rusak parah.
Curah hujan yang tinggi dalam rentang waktu tiga bulan belakangan yang mengguyur Sumatera Barat, khususnya pada ruas tersebut menjadi sebab utama badan jalan menjadi berlobang. Disamping itu juga truk bertonase berat, juga sering melewati ruas jalan nasional yang merupakan jalur terpadat arus angkutan barang maupun orang di Sumbar.
Kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera ini dikeluhkan pengguna jalan. Banyaknya lobang di badan jalan membuat mereka harus ekstra hati-hati dalam menjalankan kendaraan, agar bisa selamat sampai tujuan.
Akan tetapi kegusaran yang dirasakan pengendara agaknya bakal berakhir, karena Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang bakal membenahi kerusakan jalan disana.
“Ruas jalan Muaro Kalaban Sawahlunto hingga Batas Jambi sebenarnya setiap tahun kita perbaiki. Namun karena panjangnya ruas jalan, tak sebanding dengan ketersediaan anggaran yang dibutuhkan untuk membenahi jalan secara keseluruhan,” ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.2 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Sumbar, Nafdi kepada media.
Nafdi mengatakan, tingginya fungsionalitas jalan yang digunakan untuk arus lalu lintas kendaraan bertonase berat, mengangkut hasil bumi seperti batubara, maupun hasil perkebunan seperti kelapa sawit dan karet membuat badan jalan tak mampu menahan beban maksimal jalan 8 ton.
Faktor lain penyebab kemantapan jalan terganggu adalah karena curah hujan yang tinggi medio Desember hingga Februari membuat badan jalan tergenang oleh hujan, sehingga membuat aspal terkikis oleh air.
“Penanganan darurat telah kita lakukan saat ini, dengan berupaya menutup lobang di jalan. Alat berat serta personil sudah bekerja di lapangan. Penutupan lobang ini sifatnya sementara, sembari menunggu paket pekerjaan long segment tahun 2020 selesai dilelang. Saat ini masih dalam proses,” Ulas Nafdi.
BPJN III Padang dijelaskan Nafdi telah menyediakan pagu anggaran sebesar Rp 69,5 miliar lebih untuk pekerjaan long segment 2020, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR.
Dana sebesar itu digunakan untuk menangani tujuh link ruas jalan, dimulai dari Muara Kalaban – Tanah Badantung, Tanah Badantung – Kiliran Jao, Kiliran Jao – Batas Dharmasraya, Kiliran Jao – Batas Riau, Batas Dharmasraya – Sungai Dareh, Sungai Dareh – Koto Baru, Koto Baru – Batas Jambi.
“Mudah-mudahan pekerjaan permanen bisa kita laksanakan secepatnya,” Harap Nafdi.(ridho)